#13HariNgeblogFF [8] Untuk Kamu, Apa Sih yang Enggak Boleh?

13 DAYS

[8]

Tobias masih tertegun di halaman pertama buku yang baru saja diserahkan oleh Sebastian. Dia sama sekali tidak tahu maksud tulisan yang ada di sana. Sesekali dia menggelengkan kepalanya. Dia akhirnya memutuskan untuk melanjutkan membuka buku catatan perjalanan milik Jonas. Tidak ada yang aneh dalam buku catatan perjalanan itu. Hampir isinya sama dengan buku lainnya, catatan kecil tentang tempat yang dikunjungi, restoran yang recommended, coffee shop yang asyik untuk nongkrong, dll. Hampir semua tempat yang diceritakan dengan tulisan tangan itu, Tobias mengenalinya. Karena selama ini mereka berlima selalu liburan bersama.

Jari-jari Tobias dengan cepat bergerak melewati beberapa catatan mengenai tempat-tempat yang sudah dikenalnya. Sampai akhirnya, Tobias memperlambat ritme. Dengan teliti, jemarinya membuka halaman demi halaman. Tak ada satu huruf pun yang terlewat, termasuk huruf-huruf yang bertebaran di setiap halaman. Tobias menganggapnya sebagai sebuah kode.

Dengan segera, Tobias mengingat-ingat huruf yang tertulis tak beraturan di tiap halaman. Dia yakin itu adalah sebuah kode yang harus dipecahkannya. Sesaat kemudian, Tobias membaca halaman terakhir yang berisi tulisan pada buku itu. Terdengar helaan napas panjang saat buku itu ditutup.

Pada halaman itu, Tobias menemukan sebuah huruf “S”. Di halaman itu juga, dia menemukan sebuah tempat yang dideskripsikan dengan sangat jelas oleh Jonas. Sebuah tempat yang sepi dipenuhi dengan kegelapan dan tidak dikenalinya. Mendadak bulu kuduk Tobias berdiri.

“Tidak mungkin.”

Dari mulut Tobias keluar kata-kata yang sama menunjukkan ketidakpercayaannya.

“Mustahil.”

Pikiran Tobias merakit kejadian demi kejadian yang dialaminya selama liburan. Mulai dari kejadian malam itu saat tiba-tiba Jonas masuk ke kamarnya, sampai saat Jonas pulang bersama Elvira. Dia sepertinya mulai paham dengan isi catatan yang secara tidak sengaja ditinggalkan Jonas. Tobias menyimpulkan bahwa isi buku ini berkaitan erat dengan email yang sudah diterimanya.

Pelan tapi pasti, Tobias menutup buku catatan perjalanan itu. Tobias sudah siap dengan apa yang akan dihadapinya seminggu lagi. Bagaimanapun juga, dia akan menunggu Jonas kembali ke Forsand, sesuai permintaan di halaman terakhirnya. Dia yakin memperpanjang liburan di Forsand adalah keputusan yang tepat.

***

//

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *