Kepada
Dua Belahan Satu Pulau,
Maaf jika pembuka surat ini agak kurang sopan. Asal kalian tahu, aku tidak pernah ada maksud berbuat tidak sopan pada kalian. Aku rasa kalian berdua bisa memahami yang kumaksudkan, bukan?
Pasti. Kenapa aku bisa seyakin itu? Tak lain dan tak bukan, karena aku sudah cukup lama mengenal sebagian dari luar kalian. Aku kira hal itu wajar, karena hanya lewat dunia maya kita saling mengenal. Tetapi, kenal hanya di media sosial bukan berarti kita tidak bisa akrab, bukan?
Ah! Kalian! Berkat kalian aku sedikit banyak bisa mengenal dunia yang sesungguhnya. Hitam dan putih saja. Tidak ada abu-abu di dalamnya. Betapa hidup sesungguhnya seperti itu. Tinggal kita memilih yang mana. Mungkin akan sulit. Bagaimanapun juga, tetap harus kita lakukan. Setiap orang, pasti pernah menikmati sisi hitam. Tetapi, sedikit yang mau menampakkan. Bahkan ada yang sebenarnya hitam, tetapi memilih untuk sok hidup di dunia yang putih.
Kalian berdua tidak berada di dalamnya. Aku mengaguminya. Kalian tidak perlu membungkus diri dengan baju kepura-puraan, apa adanya. Dan, tidak semua orang bisa melakukan itu. Kalian luar biasa. Tetap bertahan menjadi diri-sendiri meskipun ucapan bernada miring selalu berdatangan. Salut.
Hai… Dua Belahan Satu Pulau,
Aku tak lupa bagaimana awalnya kita bisa dekat. Ah! Mungkin hanya aku saja yang merasakan. Bukan kalian. Tapi, aku tidak peduli tentang hal itu. Satu yang pasti, aku bahagia bisa berada di antara kalian berdua. Ya… Meskipun hanya di dunia maya.
Hai… Dua Belahan Satu Pulau,
Kalian berdua tahu apa yang membuatku jatuh cinta pada kalian? Kemarilah! Dekatkan telinga kalian. Akan kubisikkan alasannya.
“Aku mencintai kalian berdua, karena kalian sudah berhasil mengajarkan aku sebuah cinta yang tulus. Cinta dalam persahabatan yang semoga tidak pernah pupus.”
Hai… Dua Belahan Satu Pulau,
Sekarang aku bisikkan lagi alasan kenapa aku menyebut kalian seperti itu. Begini… Bagiku kalian adalah dua belahan mayaku yang terpisah kota dalam satu pulau. Hanya seperti itu alasanku. Tetaplah menjadi dua belahan mayaku dalam persahabatan yang dipenuhi cinta dan selalu menebarkan cinta.
Sedangkan cintaku pada kalian, biar aku titipkan pada asa untuk menemui kalian pada suatu waktu.
Hai… Dua Belahan Satu Pulau,
Aku titip pesan pada kalian berdua. Satu-satu. Untuk Je, tetaplah menjadi dirimu sendiri seperti saat pertama aku mengenalmu di dunia maya. Untuk Mami Iit, tetaplah ingat! Sesaat lagi kita akan menjadi ‘satu’. Ada doaku agar kau dimudahkan jalan menuju itu. Bagaimanapun juga, yang telah kita awali berdua, sebaiknya diselesaikan secepatnya.
Mungkin hanya itu. Tetaplah menjaga dan menebar cinta untuk semesta.
Dariku yang mencintai kalian berdua meskipun belum pernah berada dalam satu titik temu.
@momo_DM