“Selalu ada pelajaran dalam setiap perjalanan”
Bukan saja perjalanan ke suatu tempat baru. Namun juga perjalanan menemukan teman-teman baru. Banyak hal baru diperoleh dari sebuah temu. Bincang dan diskusi hangat. Pun berbagi banyak hal bermanfaat.
Tidak terkecuali sua dalam event Workshop dan Jumpa Blogger Lombok Sumbawa sebagai rangkaian Bulan Budaya Lombok Sumbawa 2016. Dalam acara yang digagas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB (Disbudpar NTB) ini setidaknya bisa menambah ilmu dalam mempromosikan Lombok dan Sumbawa melalui tulisan. Hal ini terbukti dari paparan nara sumber dalam kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Santika Mataram hari Sabtu (10/9).
Menurut Yusran Darmawan, menulis di blog itu dimulai dari niat diri sendiri.
“Ketakutan hanya akan menghasilkan tulisan yang tidak akan pernah selesai,” kata penerima anugerah Kompasianer of the Year 2013 ini di hadapan sekitar lima puluh orang blogger yang hadir.
Selain Yusran, berkesempatan hadir dalam acara yang dipandu Fathul Rakhman tersebut yaitu Kepala Disbudpar NTB, Lalu Moh. Faosal, S.Sos., M.Si. Dalam paparannya, Faosal menitikberatkan pada pariwisata halal di Lombok. Menurutnya, saat ini Lombok sedang mengembangkan pariwisata halal di beberapa destinasi wisata.
Tidak kalah serunya adalah paparan Siti Chotidjah sebagai pemateri terakhir. Menurut dosen komunikasi Universitas Mataram ini blogger memegang peranan penting mendukung Disbudpar NTB dalam promosi wisata. Perempuan yang akrab disapa Mbak Jhe ini berharap blogger Lombok Sumbawa bisa bersatu dalam sebuah wadah. Ke depannya, dia berharap Disbudpar NTB peduli dengan blogger. Dia juga berharap blogger lebih peduli lagi terhadap kemajuan pariwisata Lombok Sumbawa.
Lalu bagaimana caranya menjadi blogger yang peduli pariwisata Lombok Sumbawa?
Berikut adalah tujuh langkah yang disimpulkan dari paparan materi dan hasil diskusi.
- Membulatkan niat. Hukumnya wajib bagi blogger. Niat baik adalah awal kebaikan. Adanya niat untuk berbagi manfaat, bisa menjadi pemicu keinginan mendapatkan ide tulisan. Dengan demikian akan menjadi lebih mudah dalam menumpahkan ide menjadi tulisan.
- Mencatat ide. Ide terkadang berasal dari hal-hal sederhana di sekitar kita. Yang menurut kita biasa, bisa jadi hal luar biasa bagi pembaca. Menyediakan buku catatan dan alat tulis merupakan cara mudah agar ide tidak hilang begitu saja. Bisa juga memanfaatkan fitur catatan dalam gawai yang kita miliki. Ide juga bisa dicatat dari buku yang dibaca. Blogger haruslah menjadi pembaca yang rakus. Apa saja bisa dibaca. Termasuk membaca ide di sekitar.
- Menulis jujur sesuai gaya masing-masing. Setelah ide dicatat, langkah selanjutnya adalah melahirkan kegelisahan ide-ide di kepala menjadi tulisan. Menulis jujur sesuai fakta yang ada adalah mutlak. Bagaimanapun juga hal ini ada pertanggungjawabannya. Sedangkan gaya menulis disesuaikan dengan kenyamanan masing-masing dalam menulis. Berusaha meningkatkan kompetensi menulis sesuai gaya masing-masing tentu akan bisa memberikan ruh pada tulisan.
- Memahami medan perang. Dengan pemahaman ini, blogger bisa menentukan tulisan seperti apa yang akan dihidangkan kepada pembaca. Masing-masing blogger wajib hukumnya memahami medan perangnya. Pemahaman ini pastinya akan lebih mudah dalam menaklukkan.
- Membuat konten blog spesifik dan bermanfaat. Mulailah berpikir akan dibawa ke mana blog kita. Banyak pilihan tentunya sesuai selera. Seorang blogger yang peduli pariwisata tentu bisa memfokuskan diri menjadi travel blogger. Namun menjadi fiction blogger juga bukan berarti tidak bisa peduli pariwisata. Sangat bisa. Cara termudahnya adalah dengan menjadikan destinasi wisata sebagai setting tempat sebuah cerita. Sedangkan manfaat tulisan bisa diperoleh dari pembelajaran yang didapat pembaca. Hal ini tergantung cara blogger dalam menyisipkan nilai-nilai positif dalam postingannya.
- Membagi secara daring maupun luring. Hal ini penting. Bagaimana orang lain tahu tentang destinasi wisata yang diceritakan kalau tidak dibagikan? Terlebih netizen saat ini merupakan salah satu sasaran pembaca yang besar. Mereka pun tidak segan membagikannya melalui akun medialsosial mereka jika dirasa itu tulisan menarik dan bermanfaat. Lalu bagaimana teknik berbagi tulisan secara luring? Bisa saja mencetak tulisan dan membaginya secara konvensional. Bisa juga diterbitkan dalam bentuk buku. Hal ini juga penting karena tidak semua orang adalah netizen. Ini bisa sekaligus sebagai pembelajaran untuk orang-orang yang terlibat dalam industri pariwisata maupun masyarakat secara umum di jalur luring.
- Menjalin komunikasi sesama blogger. Hal ini tidak kalah penting juga. Komunikasi efektif akan mempermudah dalam menemukan kesepahaman tentang upaya promosi pariwisata Lombok Sumbawa.
Itulah tujuh hal yang bisa dilakukan oleh blogger peduli pariwisata Lombok Sumbawa dalam mendukung upaya memajukan pariwisata Lombok Sumbawa.
Bersedia bersama-sama saya untuk peduli?
Mari!
– mo –
Siang dr Selong Lombok Timur, BW sambil lap2 kringet karna kepanasan.
Tujuh tipsnya keren dan bermanfaat.
Semoga saya selalu konsisten dan komit kedepankan nilai-nilai baik di tujuh tips sesuai ulasan Mazmo di atas.
Mari menulis..
Pak yusran kok ga ada di foto sih??
Mau nanya juga, blog nya pak yusran darmawan. Aku pengguna baru di wordpresa ini