Selamat Tinggal, Ti!
Jam kosong. Tidak ada yang tidak suka. Semua menyukainya. Sangat menyukai lebih tepatnya. Namun, tidak denganku. Segala kesunyian mendadak sirna. Seluruh senyap hilang seketika. Gaduh. Riuh. Tak ada lagi yang memedulikanku. Tidak Indra. Pun Beje. Dua sahabat terbaik yang biasanya...
Pahlawan Literasi: Jejak Ayah dan Anak Menggapai Mimpi. Siap Dimiliki!
Sehimpun cerita tentang perjalanan panjang seorang ayah yang berjuang mengenalkan literasi kepada anaknya sejak dini. Banyak pembelajaran bermakna sebagai rangkaian proses menumbuhkan kecintaan pada literasi. Namun, tidak semua perjalanan mudah melaluinya. Mampukah dia mewujudkan mimpi mencetak pahlawan literasi? Pahlawan Literasi...
Empat Menit Tiga Cinta
Tangan-tangan yang berpadu lembut dalam irama gending Jawa malam itu menggoda angan untuk larut di dalamnya. Nada-nada diatonis terdengar membahana di setiap sudut aula berhias janur itu. Membius setiap raga yang terpana akan keindahannya. Setiap raga yang senantiasa menghargai karya...
Perjalanan Melabuhkan Perasaan
Every night in my dream I see you I feel you. . . Aku terombang ambing dalam dalam setiap alunan kata dalam lirik itu. Getar audio yang merasuk sanggurdi telingaku membawa rangsang ke organ pencernaanku. Isi lambungku menari, asam yang...
Untukmu Perempuan dalam Doaku
“Diam memendam lebih baik daripada bicara mendendam” Untukmu perempuan dalam doaku, Tahukah kau saat ini aku kembali bersimpuh di sudut ruangan ini? Sudut ruangan tempat pertama kali aku tertawan dalam auramu. Ya, sudut ruangan bersekat tirai putih yang membuatku bisa...
Satu Jiwa Dua Tawa
“Hei, kamu tahu nggak hari ini ulanganku nilainya sepuluh lho. Hahaha,” kataku dengan bangga yang membuat ruangan itu menjadi riuh dengan tawaku. “Halah, dasar kamu. Sepuluh hasil nyontek aja bangga. Kayak aku dong, biar nilai jelek tapi hasil kerja sendiri....
Perempuan dalam Doaku
Raga letihku terbujur di atas dipan kayu. Kaku. Sama sekali tak bergerak. Alam bawah sadarku mengajakku bermain peran pada sebuah panggung lapuk. Panggung lapuk yang menampilkan lakon kehidupan seseorang yang tak pernah mengenal kata rapuh. Raga letihku sedikit terusik tatkala...
LUKA LAKI-LAKI YANG LUPA
“Hai kamu! Sudah lupakah kamu padaku?” “Maaf kamu siapa ya?” “Aku yang dulu sering bersamamu.” “Dimana?” “Di dalam kamar sempit itu.” Pikiranku menari diantara seprei lusuh. Jemariku mengais ingatanku di keremangan lampu ruangan itu. Kakiku yang serasa tak bertulang merangkak...
SEGELAS KERTAS BEKAS
Tangan kecil itu meremas dengan gemas seperti takut ada yang terlepas. Selembar kertas dalam genggamannya kini berubah menjadi gumpalan serupa bola. Gumpalan kertas itupun berpindah tempat ke dalam sebuah gelas. Gelas porselen yang didalamnya telah mendarat gumpalan kertas-kertas lain dalam...
HARI YANG BERBEDA
Tak seperti biasanya, pagi ini ada sedikit yang berbeda dengan senyumku. Menatap seraut wajah yang berdiri kaku dihadapanku. Wajah itu tersenyum sinis padaku. Aku berusaha untuk tetap tersenyum manis seperti biasanya, tetapi tetap saja sosok itu mencibir dalam senyum. Tak...