⌣·̵̭̌✽̤̥̈̊·̵̭̌⌣
Senja merona dalam semburat jingga. Di pembatas jalan pantai Malimbu, aku sudah hampir dua jam menunggumu. Beruntung rasa bosan tak menemaniku. Senja perlahan luruh di batas cakrawala. Meluruhkan rinduku pada sebuah asa untuk berjumpa. Aku bahagia saat menatapmu mendekat, seketika matahari senja tertutup keindahannya. Kamu. Iya, kamu. Bidadariku.
“Hai. Sudah lama?”
“Ah belum kok,” jawabku palsu.
Basa-basi pun tercipta. Tatapan mataku hanya tertuju padamu. Sesekali kamu tersenyum ke arahku. Kamu tak tahu, saat itu aku melayang ke langit biru. Terbang bersama impianku.
Sebuah mobil berhenti tepat di dekatku. Seseorang turun dan mendekat. Kamu tersenyum.
“Oya, kenalkan. Jaka, ini Randy dan Randy, ini Jaka, pacarku.”
Aku tersenyum palsu. Kuulurkan tanganku pada kekasihmu, sahabatku. Ini salahku bukan salahmu. Aku yang telah memilih untuk diam memendam.
⌣»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈♡̬̩̃̊ @momo_DM ♡̬̩̃̊✽̤̈·̵̭̌·̵̭̌«̶⌣
Padahal udah berharap yg dipandang juga laki-laki. Jadi kan reasonable kalo dipendam… Eh, bukan ga reasonable juga ding kalau mendam perasaan sama sahabat perempuan.. 🙂 Cuman rasanya lebih greget kalau yg disukai itu… Ah… maaf, imaji saya terlalu liar. *kabur bawa panci*
Hahaha. Terima kasih kunjungan dan apresiasinya. Selamat meliarkan imajinasi ya. Salam kenal. 🙂
Tulisn yg membw pd pensrn n romantisme sejk awl bcx.keren abis mas! O y jd pingin ke pntai malimbu lg nihh!! Terus nulis y ditunggu oke!
Siap! Terima kasih ya! Oya jadi beli bukunya kan? Ntar deh kalo udah dateng aku bawa stoknya biar kamu bisa pilih. Ok?!
Oke. Kira2 da diskonx g khusus u harnika? Hahaha. O y da nulis lg g?
Ish! Aku aja gak dapet diskon dari penerbit. 🙂 Ada sih cuma lagi males aja posting di blog.