#DukungGERMAS – Lakukan 3 Program Ini Demi Kesehatan Keluargamu

Sejak tahun 2015, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) telah dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hingga tahun 2017 ini telah banyak program dilaksanakan untuk menyukseskan gerakan ini.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2017 menitikberatkan pada tiga program utama. Program utama yang dilaksanakan pada tahun ini, meliputi: cek kesehatan secara rutin, makan sayur dan buah, dan aktivitas fisik.

Hal itu terungkap dalam sesi dialog interaktif Temu Blogger Kesehatan NTB 2017. Bertempat di aula pertemuan Hotel Aston Inn Mataram yang luas dan nyaman, hadir Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Sekjen Kemenkes RI), dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes. yang didampingi Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI, drg. Oscar Primadi, MPH. dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A.

drg. Oscar Primadi, MPH melaporkan pelaksanaan kegiatan Temu Blogger Kesehatan NTB 2017 di Hotel Aston Inn Mataram (14/7)

Dalam laporannya, Oscar memaparkan secara singkat tentang harapan kepada blogger untuk bisa berperan aktif menyebarkan informasi kesehatan kepada segenap lapisan masyarakat. Sekaligus juga turut andil dalam melawan hoax kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A memaparkan tentang GERMAS di NTB (14/7)

Sesi dilanjutkan dengan paparan singkat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A. tentang Implementasi GERMAS di NTB. Dalam paparan singkatnya, Nurhandini mengemukakan tentang kondisi kesehatan keluarga di NTB. Menurut data yang diperolehnya, pada tahun 2015 usia harapan hidup masyarakat NTB adalah 65,2 tahun. Angka ini jauh di bawah rata-rata nasional, yaitu 70,7 tahun. Lebih lanjut perempuan kelahiran Yogyakarta 23 Juni 1963 ini mengungkapkan data tentang prevalensi kurang gizi sebesar 17,2% yang masih di bawah angka nasional sebesar 19,4%. Lebih lanjut dokter spesialis anak lulusan tahun 1998 ini mengatakan bahwa saat ini ada empat belas dinas di NTB yang terlibat dalam tiga program utama GERMAS. Salah satu dinas yang sudah melaksanakan, yaitu Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dengan program Ayo Olahraga! Menutup paparannya siang itu, Nurhandini menyampaikan secara singkat capaian-capaian program kesehatan dan program integrasi posyandu di beberapa daerah di NTB.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes. memaparkan tentang Program Indonesia Sehat Melalui Pendekatan Keluarga (14/7)

Paparan selanjutnya disampaikan oleh Sekjen Kemenkes RI, dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes. tentang Program Indonesia Sehat Melalui Pendekatan Keluarga.

“Saat ini 175 juta penduduk Indonesia dilindungi kesehatannya oleh pemerintah. Jika pada tahun 2019 seluruh penduduk bisa dilindungi akan sangat luar biasa.”

Demikian disampaikan Untung dalam paparannya. Lebih lanjut pria yang telah menjabat sebagai Sekjen sejak tahun 2014 ini mengungkapkan bahwa masih perlu ditingkatkan lagi kesadaran masyarakat dalam melakukan pengobatan. Menurut pria yang meraih gelar Magister Kesehatan Masyarakat di Universitas Gadjah Mada ini apabila setelah sakit baru berobat dikhawatirkan rumah sakit akan mengalami penumpukan jumlah pasien. Peraih gelar Satyalancana Karya Satya 30 Tahun ini lebih lanjut memaparkan bahwa saat ini masyarakat harus mulai untuk tidak berpikir sakit.

Mantan Staf Ahli Bidang Pembiayaan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI tahun 2011 ini menyatakan, “Berpikir sehat. Lihatlah sehat! Bagaimana hidup sehat!”

Pernyataan ini sejalan dengan usaha mengubah mindset masyarakat tentang bagaimana hidup sehat. Dengan demikian, masyarakat akan terdorong untuk hidup sehat.

Pada akhir paparannya Untung kembali mengingatkan tentang Program Utama Kemenkes RI pada tahun 2017. Menurutnya tiga program ini akan bisa menjadikan keluarga Indonesia lebih sehat.

Jika dilakukan, ketiga program tersebut akan bisa meningkatkan kualitas kesehatan keluarga. Termasuk keluargamu juga, lo. Apa saja tiga program yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas kesehatan keluarga?

  1. Aktivitas Fisik. Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur akan menjadi sebuah kebiasaan baik. Kebiasaan beraktivitas dengan baik akan meningkatkan ketahanan fisik. Ketahanan fisik merupakan kunci kesehatan dan kebugaran masyarakat. Jadi, jangan lupa mengajak serta keluarga untuk menjadikan aktivitas fisik sebagai sebuah kebiasaan demi meningkatkan derajat kesehatan. Aktivitas dapat dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja. Masing-masing memiliki bentuk yang berbeda sesuai tingkat usia. Pada anak-anak, aktivitas fisik dapat dilakukan dengan cara yang seru dan menyenangkan di sekolah. Beberapa di antaranya, yaitu gerak barisan, gerak kapiten, bermain waktu istirahat di sekolah, dan senam anak bangsa. Sedangkan bagi anggota keluarga dewasa, aktivitas fisik dapat dilakukan di kantor dengan metode sederhana. Menurut Kementerian Kesehatan RI, latihan fisik sebaiknya dilakukan selama 150 menit per minggu dengan interval 3 – 5 kali per minggu yang diawali dengan pemanasan, latihan inti, dan pendinginan dengan menggunakan sarana dan prasaran yang aman dan nyaman serta mempertimbangkan asupan nutrisi untuk mendapatkan hasil maksimal dalam bentuk senam sehat bugar dan peregangan di tempat kerja.

    Aktivitas Fisik (Sumber: Buku Panduan GERMAS)
  2. Konsumsi Sayur dan Buah. Dalam buku panduan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Kemenkes RI, GERMAS mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi sayur dan buah terutama sayur dan buah lokal. Konsumsi sayuran dan buah-buahan yang cukup merupakan salah satu indikator sederhana gizi seimbang. Untuk mendapatkan gizi seimbang perlu diperhatikan penyajian makanan dalam satu piring. Untuk sajian sekali makan, Kemenkes RI menganjurkan porsi sayur dan buah adalah 1/2 piring. Sedangkan 1/2 piring sisanya terdiri dari 1/3 lauk pauk dan 2/3 makanan pokok. Untuk pemenuhan gizi, setiap orang dianjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan 300-400 gram per orang per hari bagi anak balita dan anak usia sekolah, dan 400-600 gram per orang per hari bagi remaja dan orang dewasa. 
    Sumber: Buku Panduan GERMAS

    Sumber: Buku Panduan GERMAS
  3. Pemeriksaan Kesehatan Secara Rutin. Pemeriksaan ini merupakan upaya promotif preventif untuk mendorong masyarakat mengenali faktor risiko PenyakitbTidak Menular (PTM) terkait perilaku dan upaya pengendalian di tingkat individu, keluarga, dan maysarakat. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dilakukan enam bulan sekali. Pengecekan dilakukan baik sudah maupun belum terlihat gejala penyakit. Pengecekan rutin ini dilakukan untuk mendeteksi sejak dini penyakit yang mungkin diderita anggota keluarga. Cek kesehatan rutin yang dilakukan yaitu deteksi faktor risiko riwayat penyakit, obesitas, tekanan darah, dan diabetes mellitus.
    Sumber: Buku Panduan GERMAS
    Sumber: Buku Panduan GERMAS

    Sumber: Buku Panduan GERMAS

Nah, mudah bukan? Bagaimana? Tertarik untuk ikut serta meningkatkan derajat kesehatan keluargamu? Ayo lakukan tiga program di atas mulai dari diri kita lalu orang-orang di sekitar kita.

Salam sehat!

mo

0 Comments

  1. keren artikelnya mas bhrooo…..
    salah satu yang agak males Ane lakukan itu adalah aktivitas fisik arrrgh…. (padahal pengen punya perut sixpack) kalo yang lain sih gampang ane lakukan ^_^

    okelah mulai bulan ini Ane bakalan mulai lagi olahraga semangat..! semangat….
    salam blogger NTB dan salam Hoki

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *