“Lalu apa artinya sumpah kita dulu?”
Ia terdiam. Di sampingnya, aku masih meradang. Terlebih saat melihat ia melenggak-lenggokkan tubuhnya. Sesekali ia membetulkan gaun malamnya. Ia tampak sempurna. Tanpa cacat setelah kejadian dulu. Berbeda dengan kondisiku saat ini. Mendadak aroma tubuhnya menusuk hidungku. Hal ini sedikit banyak mampu meredakan amarahku. Aku menguatkan diri untuk memeluknya dari belakang.
“Gila kamu!”
Ia berteriak sambil memberontak. Berhasil. Ia terlalu kuat untuk tubuhku yang lemah. Kaki kiriku patah karena kecelakaan saat menjemput dia pulang kerja. Malam itu aku cukup lama menunggunya. Tidak seperti hari-hari biasanya, ia tidak keluar kantor sendirian. Di sampingnya melangkah seorang lelaki tegap. Ia pernah mengenalkannya padaku sebagai Andrew, direkturnya. Aku percaya.
Suatu hari sebelumnya aku mendengar kabar, bahwa ia menjadi simpanan direkturnya tersebut. Ia tak pernah mengetahuinya. Aku pun diam saja. Takut kehilangan dirinya adalah penyebabnya.
“Tunggu! Jangan tinggalin aku! Aku butuh kamu, Ratri!”
Ratri tak memedulikanku dan terus melangkah ke depan. Aku berusaha menyusulnya dengan tertatih hingga ke bahu jalan yang sepi. Aku sama sekali tak peduli dengan angin malam yang dingin menusuk tulang. Hingga di depan kantornya yang tak jauh dari rumahku dan rumahnya sekarang setelah pindah dulu, ia berhenti. sesekali ia menoleh ke arahku. Sekilas saja. Tanpa senyuman seperti dulu waktu pertama saling bersumpah untuk sehidup semati.
“Arion! Mendingan kamu pulang aja! Udah malem ini!”
“Kamu mau ke mana, Ratri?”
“Arion… Arion… Kamu enggak tahu malem apa sekarang?”
Aku menggeleng pelan. “Sekarang malem Jumat, Arion! Dan itu artinya waktu bagiku untuk ketemu Andrew. Bukankah kamu udah setuju?! Lalu kenapa masih menghalangiku?! Kenapa?!”
“Aku masih mencintaimu, Ratri.”
“Aku tahu itu, Arion. Tapi maaf. Aku lebih mencintai Andrew, manusia itu. Bukan kamu yang seorang hantu.”
Aku melihat Ratri melangkah menjauh.
“Sayangnya kamu lupa kalau kamu sama kayak aku, Ratri,” bisikku.
– mo –
Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari Tiket.com dan nulisbuku.com #TiketBaliGratis.