Tanpa jubah aku selalu bisa terbang. Ke langit? Bukan. Hanya mengitari rongga hatimu yang mulai kosong. Di sana aku bermain-main sendiri. Mengeja awan menjadi sebuah kerinduan, bagi gersang bumi hati yang kutinggalkan.
Pun aku bisa mengajakmu terbang. Berputar cepat menyusuri lorong-lorong kesepianmu. Mengitari puncak kebahagiaanmu tanpa pernah kau tahu. Begitulah tugasku.
Tapi, jangan pernah kau lupa juga. Bagaimanapun juga, lenganku tetaplah bisa rapuh oleh masa. Tubuhku tak selamanya mempan oleh senjata. Bahkan, bisa jadi hanya dengan sedikit sentuhan, hati akan menjelma luka.
Terima keadaanku seperti itu. Dengan begitu, keyakinan dalam keteguhanmu adalah landasan kuat bagi terbang tinggiku. Sesederhana itu.
~ mo ~
Reblogged this on liyahalawi.