Bukankah tak ada hal yang mustahil di dunia ini? Bahkan sekadar tanda pelukan sudah cukup menghangatkan gigil rindu. Sesederhana itu. Sama seperti inginku padamu.
Aku tahu… Keinginan tidak akan membawaku ke mana-mana. Terlebih ke hatimu yang rimba belantara. Aku tidak hanya butuh kompas berupa perhatianmu, tapi aku juga perlu selimut hangat kesungguhanmu. Maukah kamu?
Sayangnya, keyakinanku bukanlah matahari pagi. Sekali bersinar setelah itu yakin untuk tetap berpijar. Tapi, hatiku laut. Kadang pasang, ada kalanya surut. Dan, tahukah kamu? Sejauh apa pun kau melempar sauh, ke dermaga sampanmu akan berlabuh.
Saat itu kau akan melupakan laut yang mengajakmu berlayar. Setelah itu kau akan tertambat, menunggu riakku perlahan mendekat. Jika, kau sanggup menungguku, diamlah di situ! Kelak pasangku akan menenggelamkanmu. Bersama kita akan menyatu. Menjadi buih untuk bersama-sama melewati masa pasang dan surut. Maukah kamu?
~ mo ~