Bibirku melangkah pelan menyusuri jalanan kota,
Hendak ke mana gerangan di tengah riuh gelak tawa?
Ah! Sepertinya bibirku sedang mencari senyumnya,
Senyum yang entah terhanyut oleh debar asa yang bukan lagi detak.
Bibirku mendadak linglung, termenung di taman kota,
Sendiri mencium bangku, berharap ada sisa-sisa aroma tubuhmu,
Percuma!
Bibirku bukan pencium yang baik.
Bibirku masih termangu, sendiri mencari senyumnya,
Tak jua kunjung bertemu,
Sebab senyuman telah lenyap di pagi sebuah ingatan,
Tentangmu yang tak menyimpan ingatan tentangku.
Bibirku mendadak kelu,
Sia-sia mencari senyumnya yang menghilang bersama ingatan senja,
Tentangmu yang tak pernah mengingatku,
Tentangmu, sebab bibirku kehilangan senyumnya.
Mataram, 15 Maret 2013 (16:50 Wita)
Duh……… :'((