“Sebaik-baik manusia di antaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Demikian salah satu ajaran dalam agama Islam terkait kebaikan. Agama dan kepercayaan lain sudah pasti mengajarkan hal yang sama — kebaikan. Tentu dengan dasar yang berbeda. Tak bisa dicampuradukkan pastinya. Namun bukan tidak mungkin dipersatukan dalam sebuah kebaikan.
Siapa yang tidak ingin menjadi ‘sebaik-baik manusia’? Kita semua pasti menginginkannya, bukan? Hanya saja, terkadang terkendala oleh sebuah kebingungan. Harus bagaimana? Harus seperti apa? Dan pertanyaan-pertanyaan sejenis lainnya. Pertanyaan yang kadang tanpa disadari jawabannya ada dalam diri kita sendiri. Padahal sejatinya, kita tidak perlu bingung. Banyak hal mudah yang bisa kita lakukan agar bisa menuju ‘sebaik-baik manusia’.
Kembali pada diri kita masing-masing. Mau atau tidak. Jika memang mau mengikuti tuntunan kebaikan agama masing-masing tersebut, tentu takkan lagi ada kebingungan sebagai sebuah tuntutan. Manusia harus bisa menjadikan dirinya sosok yang bermanfaat bagi orang lain. Sulit? Tentu tidak.
Banyak cara untuk bisa menjadi manusia yang bermanfaat. Salah satu hal sederhana adalah dengan berbagi kepada sesama. Berbagi kepada sesama bisa dilakukan dalam bentuk apa saja. Bisa memberikan bantuan dana sebagai modal usaha atau bisa saja hanya ‘sekadar’ berbagi ilmu dan pengetahuan. Iya. Berbagi ilmu dan pengetahuan termasuk salah satu bentuk sederhana sebuah usaha menuju ‘sebaik-baik manusia’.
Seperti halnya yang dilakukan oleh komunitas Share for Care Lombok. Komunitas ini berbagi ilmu dengan memberikan pembelajaran bahasa Inggris bagi murid di daerah terpencil di Lombok. Hampir secara rutin tiap dua minggu sekali, pengurus dan volunteers Share for Care turun ke lapangan. Hingga saat ini ada dua binaannya, MI Miftahul Ulum De Koning School Segenter dan SD Filial Semokan Ruak, Lombok Utara.

Komunitas yang terdiri dari orang-orang berbagai suku dan agama ini bersatu padu berusaha memberikan yang terbaik bagi peserta didik di dua sekolah tersebut. Berbagai kegiatan sosial dilaksanakan secara berkelanjutan dengan dukungan dari berbagai donatur. Hingga sampai sekarang komunitas ini terus tumbuh dan bergerak agar tetap bisa bermanfaat.
Tentu tak bisa sendirian. Butuh kerjasama dengan pihak lain. Bukan kerjasama saja. Mengingat yang diajar adalah manusia yang kadang dihinggapi rasa bosan, diperlukan kreativitas dalam menciptakan inovasi pembelajaran. Bisa saja dengan alat peraga sederhana. Namun jika bisa menjadikan gadget mewah sebagai sarana menghasilkan inovasi, kenapa tidak dicoba?
Dan, Samsung Note Edge adalah jawabannya.

Tentu saja gadget ini akan memiliki nilai tambah jika bisa digunakan dalam proses pembelajaran. Bukan untuk saya pribadi, tetapi juga bermanfaat untuk sesama. Sekadar membayangkan peserta didik di daerah terpencil memegang gadget saja rasanya sudah begitu membahagiakan. Apalagi jika bayangan tersebut bisa menjadi kenyataan.
Nilai tambah gadget mewah takkan bisa tercapai jika tidak didahului dengan perencanaan pembelajaran yang matang. Di tangan orang yang tepat, gadget bukan hanya bermanfaat bagi orang-orang yang masuk kelompok hedon sebagai bagian gaya hidup. Namun bisa juga dirasakan manfaatnya oleh peserta didik di sekolah yang jauh dari perkotaan sebagai pusat hedonisme.
Sekadar mengenalkan fitur-fitur andalan Samsung Note Edge tentu tidak ada salahnya. Bukan untuk mengajari anak tentang gaya hidup hedon sejak dini. Bukan. Sama sekali bukan itu tujuannya. Justru untuk meningkatkan pemahaman mereka, bahwa hidup terus berubah dan mengalami kemajuan. Bukan zaman saja, tetapi juga diri mereka sendiri. Hingga ke depannya, kelak saat dewasa mereka akan lebih siap menjadi sasaran pasar yang strategis.
Pengenalan pemanfaatan gadget yang bijaksana sejak dini tentu akan bisa membentuk pribadi yang tidak mudah terseret arus kemajuan. Bukan perkara mudah memang. Namun bukan berarti tidak bisa dilakukan, bukan? Hanya butuh perencanaan dan eksekusi yang tepat.


Perencanaan yang disusun dalam pembelajaran bagi peserta didik di MI Miftahul Ulum De Kooning School Segenter Lombok Utara bersama tim Share for Care dengan memanfaatkan kecanggihan Samsung Note Edge adalah sebagai berikut:
- Memberikan pemahaman dasar kepada peserta didik tentang pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran melalui sosialisasi singkat;
- Memilih kelas yang siap untuk menerima materi sederhana tentang gadget sebagai salah satu hasil teknologi, khususnya Samsung Note Edge;
- Membagi kelas menjadi kelompok kecil (masing-masing beranggotakan empat sampai lima orang) untuk efektivitas pembelajaran sekaligus menyesuaikan dengan jumlah Samsung Note Edge yang ada;
- Melaksanakan pembelajaran kepada satu kelompok secara bergantian menyesuaikan jadwal kunjungan.
Proses pembelajaran yang akan dilakukan kepada kelompok kecil tersebut adalah dengan memanfaatkan fitur-fitur andalan yang dimiliki Samsung Note Edge, di antaranya yaitu:
Pertama. Fitur kamera. Samsung Note Edge yang dibekali dengan kamera belakang 16 MP Smart OIS, depan 3.7 MP dan lensa F1.9 akan menghasilkan gambar yang jernih hampir seperti aslinya. Keunggulan ini cocok digunakan untuk mendokumentasikan aktivitas guru dan peserta didik selama proses pembelajaran Bahasa Inggris atau bisa digunakan untuk groufie setelah selesai proses pembelajaran. Selanjutnya hasil foto resolusi tinggi tersebut tersebut disusun menjadi sebuah kolase dan dicetak untuk dipasang di dinding kelas. Tentu hal sederhana ini akan bisa menjadikan peserta didik bahagia karena kelas mereka akan terlihat lebih indah. Hal tersebut berdampak pada peserta didik menjadi betah. Pada akhirnya proses pembelajaran Bahasa Inggris akan berlangsung lebih mudah. Didukung fitur dual shot, simultaneous HD video and image recording, geo-tagging, touch focus, OIS (Optical Image Stabilization), deteksi wajah dan senyuman, panorama, serta HDR (High Dinamic Range) sehingga penggunaannya dapat diatur sesuai kebutuhan.


Kedua. Fitur Video. Dimanfaatkan untuk memutar video pembelajaran bahasa Inggris sederhana atau pendidikan kesehatan diri dan lingkungan yang sudah tersimpan dalam RAM 3 GB dan ROM 32 GB yang dibenamkan dalam Samsung Note Edge serta supports microSD up to 128GB. Alternatif lain adalah digunakan untuk merekam aktivitas penting dalam proses pembelajaran. Dengan processor Quad-Core 2.7 GHz, tentu Samsung Note Edge memiliki kemampuan proses dan penyimpanan yang unggul. Terlebih didukung keunggulan dalam video playing resolution UHD 4K dalam berbagai format adalah jaminan kualitas hasil perekaman. Dukungan layar selebar 5,6″ (141.9 mm) dengan teknologi Super AMOLED dan resolusi sebesar 2560 X [1440+160] (Quad HD+) akan memberikan hasil optimal. Hasil yang selanjutnya akan dipakai sebagai bahan promosi sekaligus pertanggungjawaban kepada donatur. Sekaligus disebarkan langsung melalui berbagai media sosial (Facebook, Twitter, blog, youtube, dll) agar bisa dilihat oleh siapa pun, kapan pun, dan di mana pun.

Ketiga. Fitur Note. Mengingat ini adalah fitur andalan Samsung Note Edge, maka harus benar-benar dimanfaatkan. Fitur ini akan dimanfaatkan untuk mendukung evaluasi pada akhir proses pembelajaran. Penilaian dilakukan secara individual dengan memberikan pertanyaan dan membimbing peserta didik untuk menuliskan jawaban di note menggunakan Advanced S Pen dengan spesifikasi 15g, Hovering 15mm, Pressure level 2,048, untuk dinilai oleh guru. Tentu ini akan menjadi pengalaman berharga bagi peserta didik dalam menulis tangan atau menggambar secara digital. Setelahnya, guru bisa langsung memberikan nilai dan menunjukkannya hasil kepada teman-temannya. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan diri sekaligus kesadaran peserta didik untuk menghargai hasil karya orang lain. Sungguh sebuah kebahagiaan melihat senyum dan tawa bahagia mereka.


Keempat. Fitur Audio. Didukung oleh berbagai format audio akan memberikan kemudahan saat digunakan pada akhir proses pembelajaran. Dengan kecanggihan audio Samsung Note Edge yang jernih, akan diputarkan instrumen lagu wajib nasional dilanjutkan dengan menyanyikannya bersama-sama. Ini bertujuan untuk membangun karakter semangat kebangsaan dan cinta tanah air bagi peserta didik. Pilihan lain yang bisa dilakukan adalah dengan memutar playlist lagu wajib nasional atau religi. Keduanya sama-sama bertujuan membentuk karakter positif pada peserta didik.

Fitur lain yang sangat mendukung adalah daya tahan baterai. Dengan standard battery capacity sebesar 3000 mAH yang sanggup bertahan hingga 18 jam waktu bicara di jaringan 3G atau 67 jam untuk digunakan pemutar musik, sangat memungkinkan digunakan selama proses pembelajaran. Tentu hal ini tidak akan merepotkan. Guru hanya tinggal fokus mengajar tanpa harus khawatir baterai habis sebelum proses pembelajaran berakhir. Terlebih juga dengan adanya Ultra Power Saving Mode yang membuat tak perlu repot menyiapkan charger atau powerbank.
Tentu bukan itu saja. Masih banyak fitur Samsung Note Edge unggulan lain yang mendukung upaya peningkatan hasil proses pembelajaran peserta didik. Misalnya adalah network 2.5G (GSM/GPRS/EDGE) : 850/900/1800/1900 MHz, 3G (HSPA+ 42Mbps): 850/900/1900/2100 MHz, dan 4G (LTE Cat.4 150/50Mbps) or 4G (LTE Cat.6 300/50Mbps) memungkinkan tetap bisa terhubung dengan internet meskipun di wilayah terpencil. Dukungan OS Android 4.4 (Kitkat) tak diragukan lagi kemampuannya dalam mendukung aktivitas proses belajar mengajar. Pun dukungan connectivity Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac (2X2 MIMO) Download Booster, NFC, Bluetooth® v 4.1 (BLE), ANT+ , USB2.0, MHL 3.0 IR LED (Remote Control) juga mendukung dalam hal berbagi pakai file terkait pembelajaran.

Uraian pemanfaatan gadget mewah sebagai inovasi pembelajaran tidak saja untuk pembelajaran tambahan. Namun bisa saja diterapkan di pembelajaran reguler dalam kelompok kecil. Semua tergantung pada pendidik dalam melakukan inovasi demi peningkatan hasil belajar peserta didik.
Demikian hal-hal sederhana yang akan saya lakukan jika dipercaya untuk memiliki Samsung Note Edge. Tentu keinginan sederhana ini takkan bisa terwujud tanpa dukungan dari pihak lain, terutama @samsung_ID dalam penyediaan sarana pendukung proses pembelajaran. Hingga pada akhirnya gadget mewah benar-benar akan memiliki nilai tambah. Sekaligus membuktikan, bahwa gadget mewah tidak hanya tentang gaya hidup, tetapi juga bermanfaat bagi kebaikan hidup.
Semoga keinginan sederhana ini bisa terwujud demi kemajuan pendidikan anak-anak di daerah terpencil pulau Lombok.
Mari bersama Samsung Indonesia kita berbagi kebaikan demi kemajuan pendidikan anak bangsa!
Kalau bukan kita, siapa lagi?
Karena berbagi kebaikan tak pernah rugi.
– mo –
Diikutkan dalam Kompetisi Blog #MyNoteEdge @samsung_ID