.:. Pelangi Dibalik Jendela .:.

⌣·̵̭̌✽̤̥̈̊·̵̭̌⌣

Hujan pertama di bulan Oktober setelah kemarau panjang, kini usai. Sisa rinainya mengalir lembut di sebuah jendela hati, mata Ibu yang berubah menjadi genangan.

“Ibu kenapa?”

“Tidak apa-apa, Nak.”

Ibu menyembunyikan kesedihannya dalam senyuman. Ibu tahu cara agar aku tidak ikut bersedih. Itu yang membuatku kagum.

“Hujan adalah kenangan Ibu. Banyak cerita indah selepas rinai terakhirnya.”

Kata demi kata yang mengalir adalah kekuatan cinta luar biasa untuk sosok yang kubanggakan, Ayah. Selama bercerita, pandangan Ibu lekat menatap jendela. Aku tahu Ibu menunggu hadirnya pelangi. Ada doa dan harapan yang telah lama dititipkan pada keindahannya. Kebersamaan dengan Ayah, seperti dulu, sebelum perceraian memisahkan mereka.

Dua pasang mata masih lekat menatap jendela. Dari balik jendela, pelangi mulai memudar, perlahan membawa Ayah kembali ke surga; selamanya.

⌣»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈♡̬̩̃̊‎ @momo_DM ♡̬̩̃̊‎✽̤̈·̵̭̌·̵̭̌«̶⌣

0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *