Rangkuman Tweet #PuisiMalam @nulisbuku [21]
nulisbuku.com @nulisbuku Kau datang lagi malam ini, aku tak bisa mengenalimu. Puisimu tak lagi utuh. Untukku. #puisimalam
@Avis_Sawohan biar kalau kau pahat aku dengan luka yang berdarah. Aku yakin kelak akan ada saat yang mana buat hatiku kembali utuh#puisimalam
Hujan itu takkan utuh, tanpa petrichor yang mengudara. Layaknya sepasang tuan dan puan ini. ~ @heldabuisson #puisimalam
Pagiku menanak rindu, siangku berkecup kening, tiba-tiba malamku bercinta — mencintaimu dengan utuh. ~
@yogaginting#puisimalam
Seluruhmu yang utuh bukanlah apa, lalu pelukanku yang menjadikannya sempurna. ~ @albumhitam #puisimalam
Setetes embun pagi, mungkin bisa terasa esok pagi. Kini, utuhnya sunyi kembali hadir dalam puisi. ~
@RaynaldyAdam#puisimalam
Tertatih menghitung hari yang berlalu secepat embun pagi. Utuh bukan lagi janji.–sudah diingkari. ~ @karinarmelia #puisimalam
Lembut bibirmu adalah kepingan terakhir yang kubutuh. Aku harus menyesapnya penuh-penuh. Agar kukembali utuh. ~
@noiirio#puisimalam
Sebagianmu genapkan sebagianku, menjelma kita yang satu; utuh. ~ @meydianmey #puisimalam
@deelcouple_Malam meradang bersama hujan yang patuh. Tepat waktu aku menuliskan puisi. Tapi, tanpa kamu. Rasanya tidak lagi utuh.#puisimalam
Entah, hatiku atau hatimu yang patah, tak lagi utuh; saat kita dijatuhkan, dijauhkan. ~ @fauzi_ojinx #puisimalam
Dan nyalang mata ini takkan utuh binarannya tanpa Engkau dalam pandangannya. ~
@wisreini#puisimalam
Kembalilah hatiku yang utuh dan sepi, di sini asamu menunggu membasuh pagi. ~ @iRa_EuRa #puisimalam
Lalu sudah kuraba setiap fatamorgana, kenyatannya tetap tak ada kita dan keutuhan di dalamnya. ~
@auliamsta#puisimalam
Jika karang tak sanggup menjaga keutuhan pasir pantai. Aku menyerah mencintaimu. ~ @OchenV #puisimalam
Jemari utuh, menulis puisi mewakilkan hati pada malam sunyi. Kamu tetap menari, dengan sekantung rindu saat ku pergi ~
@_agungdn#puisimalam
Bahkan ketika jatuh pun membuatmu merasa utuh, kupikir itulah yang mereka sebut cinta di atas segala. ~ @inezkriya #puisimalam
Mungkin semilir angin dapat bermain dengan kata yang utuh untuk sekadar menyampaikan rindu yg kian sesak tertahan ~
@indahdariah#puisimalam
Ketika malam datang. Membawa serta gulita. Merenggut jiwa yang hilang. Cahayamu utuh tiba tanpa kata-kata. ~ @saraahnf #puisimalam
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, sesederhana kata cinta yg utuh; tanpa ada alasan tertentu untuk melakukannya ~
@NBC_UIN#puisimalam
Cinta; hanya butuh sebagian aku, ditambah sebagian kamu, ditambah seutuhnya kita. ~ @idrchi #puisimalam
Kamu bilang, cinta memang tak selamanya utuh sempurna, tapi bisu bukanlah hal yang Tuhan mau dari kita. –
@chibayinah#puisimalam
Telah kulompati batas mimpi, hanya sekadar melihat apakah rasa itu masih utuh untuk ditempati kembali. ~ @cagidest #puisimalam
Lalu, patutkah kuagungkan tentang kita? Jika kau ada, tapi tak pernah utuh — untukku. ~
@Pembunuh_SepiXX#puisimalam
Tiada yang utuh ketika jemari ini gagap menyentuh kenangan. Hening di situ. Di mana kau? ~ @maspaulheru #puisimalam
Mataku hisap amarahmu, jemariku hentikan keluhmu, bibirku hapuskan tangismu. Lantas, kapan cintaku mengutuhkanmu?~
@elangit_niza#puisimalam
aku ingin menjadi api, yg membakar habis semua luka di dadamu; mengekalkan cinta disana, seutuhnya.~ @danissyamra #puisimalam
Aku mengenalmu. Melupakan amarah. Memeluk dunia. Menyebutkan aksara. Bernyanyikan ombak. Kamu dan aku–utuh. –
@deelcouple_#puisimalam
Tidak butuh utuh. Tidak butuh sempurna. Jelang masa tua bersama adalah kesempurnaan yang utuh. – @saniasharie #puisimalam
Aku mengagumi utuh purnama. Tak ubahnya aku mengagumi perempuan yang melukis kedip bintang di kedua bola matanya. –
@iwaaaaan#puisimalam
Kamu adalah malam yg menikam mimpi yang kusulam, dari benang harapan yang pernah karam. – @trulicious #puisimalam
Aku adalah separuh, dan kita adalah utuh. Tapi tanpa kau, Tuan, aku lebih dari sekedar tiada. –
@puspapanglipur#puisimalam
Rasa rindu padamulah yang tetap membuatku bertahan. Meski dengan jiwa yang takkan utuh. – @_JiPuji_ #puisimalam
Utuh diriku saat kutahu kau membutuhkanku dalam tapak kerdilmu. –
@gluckFraulein#puisimalam
Aku utuh dalam sendiri. sampai kamu membuyarkannya dengan cinta, dan meninggalkanku begitu saja. – @auuulya #puisimalam
Adakah keutuhan dalam keraguan? Sempurna yg kita cari dari kerasnya kenyataan; yang menghantam sebuah kepercayaan –
@danissyamra#puisimalam
Langit itu runtuh tak lagi utuh. Ada yg terbunuh belati jenuh. Aku, kamu juga mimpi akan awan yg teduh. – @Aim_Road #puisimalam
Aku membutuhkan waktu agar kembali utuh, karena kenangan masa dulu membuntuti layaknya hantu. –
@karinarmelia#puisimalam
Senyummu adalah adalah alasan mengapa cinta ini tetap utuh. – @viranita_ #puisimalam
Aku ini utuh, dulu! Saat aku masih hanya mengenal cinta ibu, bukan cinta palsumu! –
@doRa_himmawari#puisimalam
Akan kutunggu lagi utuh purnama, dimana kau datang dengan setangkup rindu yang digenggam masa. – @albumhitam #puisimalam
Jika mencintaimu membuatku utuh, maka meninggalkanmu akan membuatku rapuh –
@duniaksara#puisimalam
Kita dulu utuh dalam butuh. Kini? Aku dan kamu masing-masing satu akibat runtuh. – @TengkuAR #puisimalam
Utuhku sudah menghilang. Jauh terbentang petang. Aku merasa melayang. Jauh sebelum kau hilang. –
@erlita_bebby#puisimalam
Malam adalah selembar gelap yang membiarkan buku hari ini tetap utuh. – @firdausguritno
@nulisbuku Segenggam kenangan di tangan masih utuh, sampai datang hujan dalam gaduh, seketika kenangan menjelma genangan.#puisimalam
Sumber: Tweet @nulisbuku