“Rangkuman tweet #puisimalam @nulisbuku [9]”
“
@puisi_maya: Mimpiku tergelantung pasrah di pintu langit-tidak ditolak-tidak juga dikabulkan #puisimalam”
“@beriozka: Lelahku luruh dalam pelukanmu. Kini aku tahu alasan Tuhan menciptakan kedua tangan itu. #PuisiMalam ”
“@karyasurga: Kita sepasang kupu-kupu dengan sayap yang patah, tak berhenti mencari bunga sebagai tempat segala luka merebah #PuisiMalam”
“@AkhrisSyafii: Malam tak jahat memberi gelap. Hanya inginkan kau tersenyum menikmati gemintang. #puisimalam ”
“
@LanaAnnisa: terka senyum rekah bibirmu, siapa buatnya begitu?ingin aku serukan, ‘aku sebabnya!’,namun hati kecil tahu itu bual#PuisiMalam
“@imm4n: Hancur, semua yg kita miliki. Dengan serpihan, akan kubunuh imaji mu dlm hati. Darimu aku tahu, kita takkan abadi #puisimalam”
“
@DeskafianiPutri: ini nyanyian sendu, bertemakan getar-getar rindu, memilih menyusun kenangan hingga padu..#PuisiMalam ”
“@Lavella_Irawan: jadi, brapa rintik hujan yg mengalir di pipiku untukmu? #puisimalam”
@haspahani: Mungkin, minyak bumi adalah fosil jutaan manusia yg dikutuk sebelum kita. Arwah mereka penasaran!”
“@iwaaaaan: Sudahlah! Apa yang kita rasa tak lagi sama. Kau kicau parkit riang di pagi hari. Aku desah sepi sunyi. #puisimalam”
@chus26pedrosa aku merindumu,bahkan sebelum selangkah kakimu menjauh,ibu.#puisimalam
“@iwaaaaan: Dalam kalut, kuseduh secangkir kopi. Sesekali kucecap manis,kadang juga pahit. Ah..mengapa yang kuingat bibirmu? #puisimalam ”
“
@nottryan: Aku yang mencintaimu, seperti air di daun teratai. Tak diinginkan, tak benarbenar meninggalkan.#puisimalam ”
“@iwaaaaan: Kado malam ini; rasi bintang di cakrawala. Sesekali ada yang jatuh. Sesekali ada yang beralih. Kita kah? #puisimalam ”
“
@Fc_tugas: Aku bukanlah lilin yang akan redup di tiup angin, namun akulah rindu yang menghangat dalam dingin#puisimalam”
@husnuluun Aku merindumu sama saja seperti berbicara pada bulan. Tak ada jawaban. Aku kehilangan batas kenormalan #puisimalam
“
@hasanyulianto: kubuka lembarnya, kau tuliskan rasa, kubaca cinta#puisimalam”
“@noiirio: Semena-mena kamu duduki ruang di kepalaku. Geser sedikit! Agar cukup buat yang lain. #PuisiMalam ”
“
@puisi_maya: Rasa-rasanya aku cukup mudah menghilang-mencintai dan menjadi gelembung-#puisimalam”
“@rifianda: Aku membuka lagi album usang tentang janji. Kugali lagi dan lagi kuburan hati. Tanpa sadar aku (jatuh) lagi. #puisimalam”
“
@Fc_tugas: Sejenak biar hujan mengurai kata- kata, dan kita disini cukup menunggu apa yang akan terjatuh darinya.#puisimalam”
“@ladycharindaa: saat kamu dg mudah berpaling utk melupakanku, coba tengok aku sebentar. Aku terjerat hebat dlm bayang2 kenangan #PuisiMalam
“
@adit_adit: aku tak pernah membayar malam untuk datang. ia sukarela hadir, setiap kali. seperti aku padamu, andai kamu tahu.#puisimalam”
“@Kandassss: Aku lelah mengejar hari ini. Saat aku terhenti, rindu pada mu adalah bahan bakar tuk terus berlari. #puisimalam ”
“
@beriozka: Aku tak mampu berkata. Hanya bisa menghujanimu dengan tanda. Aku cinta kamu lebih dari dia.#PuisiMalam”
“@pujiwidiastuti: #puisimalam Tuan, bolehkan aku meminjam lengan- lenganmu? mungkin saja sentuhanmu dapat meluruhkan sesak di dadaku.”
“
@rifianda: Jarak itu ada untuk menguatkan. Antara kamu dan aku untuk bertahan. Tapi kenapa kamu malah melupakan?#puisimalam ”
“@rifianda: Ada angin rindu semakin menusuk kalbu. Yang bisa kusentuh hanya nisanmu diam membisu. Hatiku perih sembilu. #puisimalam ”
@sheniananda Jika perbedaan itu indah. Mengapa pendapat mereka buat kita pisah? Siapa yang salah? Aku resah. Aku susah.#PuisiMalam
“@karyasurga: Percakapan kita belum selesai, tentang rindu yang perlahan hilang dan tentang cinta yang diam-diam usai. #PuisiMalam”
@Movied_20 Sesungguhnya hatimu sama-sama terpesona, resah kita berteriak hal yang sama. Namun masih bimbang akan melangkah ke mana.#puisimalam
“@fallenvioletz: aku takkan lupa, takkan pernah bisa lupa, waktu dimana kau memberi rasa perih, hingga aku berani melawan waktu #puisimalam”
@husnuluun Kenangan itu bagai debu, tersapu angin ragu, diiringi nyanyian pilu, aku tau kumerindu#puisimalam
@Movied_20 Langit malam ini tidak sedang menangis. Dia justru sedang menghiburmu. Mengguyur hatimu yang kering dilanda rindu, Padaku. #puisimalam
“
@puisi_maya: Tak bisa kah aku? -Hanya tergugu dg kelamnya langit-melukismu hanya dg tinta hitam#puisimalam”
“@nottryan: Jika lengan adalah wujud doa; untuk memeluk dia, aku punya lebih dari dua. #puisimalam”\
@adit_adit aku mencintaimu sekali. hanya satu kali kesempatan. satu yang tak akan berakhir, satu cinta padamu.#puisimalam
“@biolahitam: semua hening ktika kita tak tahu tak ada lagi yg perlu dilukis dlm tangis, mimpi kita tlah mati tragis terkikis egomu.”
“
@dzdiazz: Rindu jatuh bersama rintik hujan. Tak deras, namun telah melindapkan begitu banyak kepiluan.#puisimalam”
“@deelcouple_: ketika lelap menjadi satu-satunya pilihan untuk meredakan siksa rindu ini. Masih ada pilihan untuk terjagakah?, #puisimalam”
“
@mayismenologi: bayang itu mengendap bersama tetes hujan, memeluk begitu erat kedua tangan yang telah melambai#PuisiMalam”
“@RrNda: saat rembulan mengadu sendu aku percaya sang bintang menanti rindu #puisimalam ”
“
@dzdiazz: Malam itu kenangan, sebab peluk tak kudapatkan. Kau pulang dan aku kembali pada angan berdiam.#puisimalam”
“@WawanMuhardi: Apa yang kau cari dariku,Hanya kisah usang yg tak laku,Bekas cerita dimasa lalu,Tak lagi ada hasrat utk merindu #puisimalam”
“
@ditaa7: Ku pejamkan mata dalam sunyi, ku biarkan nafas mengalir sepi, tak lama datang rindu. Apa itu salahku?#PuisiMalam “
“@PriaHujan: Ketika malam mengajarkanku cinta, aku tahu siang akan menghanguskannya #puisimalam”
Sumber: Tweet @nulisbuku
nulisbuku.com
Layanan self-publishing pertama di Indonesia + Book Printing Solution | Upload naskahmu di www.nulisbuku.com, Pasti terbit! Mudah, cepat & GRATIS!
Website:http://nulisbuku.com