“Rangkuman tweet #puisimalam @nulisbuku [6]”
@Movied_20 Aku bagai malam, yang tanpa ditemani bintang, selalu tetap setia menemanimu, sekalipun hadirku tak kau harapkan. #puisimalam
“@darkchoco2: Aku rindu! Kamu tau itu.. #puisimalam”
@TengkuAR Melagukan rindu setiap hari. Malam ini harus kusudahi. Kutitip separuh hidupku dalam mimpi. Selamat tinggal. #puisimalam
@matahari_senja Barangkali cita-cita kebanyakan malam adalah menjadi puisi, bukan pagi #puisimalam
“@nenonenoo: saat cinta hanya sebatas kata, dan rindu hanya pemanis saja, mungkinkah kita masih tetap kita #puisimalam”
“@vannyerliana: Satu-satunya alasan kenapa aku dapat bertahan selama kamu pergi, adalah harapan bahwa kamu akan kembali. #puisimalam”
“@AdhieCliquers: aku tak hebat dalam berpuisi. Sekian. #puisimalam”
“@vannyerliana: Aku tidak ingin memberatkanmu dengan mengatakannya. Aku tidak baik2 saja ketika kamu berkata akan pergi lagi. #puisimalam”
“@RiriNvr: Pada jejak langkahmu yg memudar dari hari ke hari. Aku tak pernah berhenti bermimpi bahwa kepergianmu hanya ilusi. #puisimalam ”
“@puputrisafitri: kini jarak itu seperti sandiwara, menjadi sbuah pagelaran semu. Namun jauh di hatimu, dptkh menjadi panggung? #puisimalam”
“@Movied_20: Hatiku yang gugur sebelum musim semi, patah dan hancur sebelum terinjak sepi. #puisimalam”
@arieimmaduddin Ada temu yg tak mempertemukan. Ada rasa yg tak bisa dipaksa. Ah, (mungkin) aku keliru menafsirkan tanda dari semesta. #PuisiMalam
@FendyRWidianto Rasanya kopi ini tak semanis dahulu sebelum kau pergi.. #puisimalam
@Movied_20 Tidak ada yang pernah salah dengan menjadi tangguh, saat kita bisa untuk saling mencintai. #puisimalam
” @nottryan: Aku bukan punuk yang merindukan bulan. Aku hanya seorang pemeluk, yang juga rindu pelukan. #puisimalam”
“@lulukwidyawan: jangan berkata rindu, coba tanya hatimu, dia atau aku #puisimalam”
“@_Rezz_: “barangkali rindu kita adalah teka-teki tak terpecahkan” #puisimalam”
“@todyumna: Senja tadi, bias wajahmu terlukis indah dilengkung bianglala, andai ku tahu dimana akhir pelangi itu, kan ku titip rindu untukmu
“@Lavella_Irawan: sebelum ada dia, aku lebih dulu menyelipkan jemariku di sela jemarimu. #puisimalam”
“@TengkuAR: Terpaku tak bergeming. Hanya ada bisu dan hening. Terangkum dalam keadaan tak bernyawa. Inilah aku tanpamu. #puisimalam”
“@vannyerliana: Tangisan berbulan-bulan itu tidak ada artinya, dibandingkan dengan sehari bertemu kamu. Aku mati rasa. #puisimalam”
“@trulicious: Semakin nyata rasa berbeda, dgn diam pun itu sdh kata. Senyum itu sementara, duka yg slalu tertawa. #puisimalam”
“@momo_DM: Pada kehilangan sementara, ada keabadian di hati yang belantara — nyeri dada tiada tara. #puisimalam”
“@baracoedaz: Masa lalu akan terasa gurih, barangkali. Apabila benak mengunyahnya dengan geraham keikhlasan. #PuisiMalam”
“@aihSoncuy: Lampu-lampu malam dijalanan, hanya mengungkap; bayang-bayang yang sedang berpelukan — tentang perpisahan. #puisimalam”
“@benidile: rindu ingin bertemu adalah alasan hujan membulir menyusup tanah basah ini, sepertiku #puisimalam”
@vannyerliana Berlarilah dan kejar mimpimu. Tebas dan hajar rintangan didepanmu. Tapi ingatlah, aku menunggu. Selalu. #puisimalam
“@momo_DM: Kamu, sepasang sayap di punggungku, mengajak rinduku terbang menjelajah waktu — dalam detak jantungmu. #puisimalam”
“@baracoedaz: Kusempatkan menuliskan sesuatu untukmu. Tentang klisenya hujan, dan rindu yang menggenang diam-diam.
@vannyerliana Aku tersentak dalam lelapku. Linglung bertanya, apakah itu kamu? Aku rindu. #PuisiMalam
“@darkchoco2: Ah.. Semua tentangmu hanyalah cakrawala abu-abu. Yang hanya bisa kugapai dalam kalbu. Rindu! #puisimalam”
“@farr_ida: rindu ini menggumpal, terlalu lama mengendap, dalam diamku, hanya untuk kamu, lelaki hujan. #puisimalam”
“@arieimmaduddin: Ada jeda di antara kita. Mungkin, kini kau & aku sudah tak senada. Sprti dulu, saat kita mnghabiskan malam brsama. ”
“@dhenokku: Bersama siluet malam, dan kau masih saja diam. Taukah kau, diammu itu membuatku tertatih. #puisimalam”
“@RadiooButut: cinta itu membuat amnesia. Buktinya, aku sudah lupa kapan aku mulai mencintaimu, sepenuh hatiku.”
“@baracoedaz: Malam mencubitimu perlahan. Dengan kenangan-kenangan yang menjadi sunyi di gelap langit. #puisimalam
“@RiriNvr: Ah,senyummu yg muncul tnp malu di pikiranku memaksaku berpuisi lagi. Tentang malam2 sepi lainnya. Tanpa kamu. Pilu. #puisimalam ”
“@baracoedaz: tak ada kening sebaik milikmu, untuk mendaratkan rindu yang kupunya. #PuisiMalam”
“@renggiputrima: Semua miliki tema rindu itu.. Meraba mencari lalu kehilangan.. Badai berlalu.. Hujan akan turun sendu #puisimalam ”
“@r_i_nr: Ini ragaku robek saja. Hatinya sudah tak lagi ada. Semenjak kau bawa, entah dia tertinggal dimana. #puisimalam”
Sesekali aku bermain bayang, berharap itu kamu. sebab cintamu masi di sana, awang-awang. ~ @auuulya #puisimalam
“@RiriNvr: kalau boleh aku mengumbar tanya tentang perasaanmu untukku pada bayangmu di akhir senja, kuharap jawabmu bukanlah luka. #puisimalam ”
“@wahuycidhut: Hanya sebatas obrolan di keramaian, lalu melebar bak pengharapan. Utk kemudian kau hempas di persimpangan. Edan! #PuisiMalam”
“@auuulya: apa kabar masa lalu? sudah di belakang rupanya. baik-baiklah di sana. #puisimalam”
“@todyumna: Jika cambukmu bisa melebur rinduku, rajam aku sampai mengabu, makamkan aku dalam cintamu. #PuisiMalam”
“@TengkuAR: Jangan menengok ke belakang meski namamu kupanggil kencang karena semua sudah usang dan sayup-sayup lalu hilang. #puisimalam”
“@melisamelisaa: penunjuk waktuku itu ada di kamu, senyummu, ceritamu, & tingkah lucumu..analogi kedua belas angka di arlojiku #puisimalam ”
“@simpliciousz: Kau menanti di jendela yang salah. Dan aku terduduk membisu, sampai mati membeku di ujung pelataran rindu. #puisimalam ”
“@auuulya: ada yg tak kamu tahu dari senyumku. di sudut-sudutnya itu ada peluh rindu. kelu. #puisimalam”
“@TengkuAR: Terbanglah di langit-langit pikiranku. Tak usah ragu! Di sana masih ada tempat untukmu. #puisimalam”
“@sayumee: lelah diriku berlari mengejar angan yang tenggelam. Mungkinkah aku berakhir menjadi seonggok jiwa yang merana? #PuisiMalam”
“@lrstii: hingga akhirnya aku dihadapkan pada takdir yg memaksaku menelan pil pahit yang bernama merelakanmu #puisimalam”
“@Lavella_Irawan: ada rindu berbisik lirih, ada anak sungai yg mengalir di pipi. iya, aku sekarat karena rindu. #puisimalam ”
“@tikaprananda: Purnama ini. Aku beri kunci karena tahu kau akan pergi untuk duniamu, setelah purnama ini #PuisiMalam ”
“@momo_DM: Rinduku ranting kering layu, terpercik api cemburu, menyisakan abu — kenangan masa lalu. #puisimalam”
“@lunarsplanet: #puisimalam tentramku saat melihatmu. Cukup melihatmu, sederhana bukan?”
“@TengkuAR: Ada yang terlupa, aku dan kamu di masa lalu yang pernah ada rasa. Itu saja. #puisimalam”
“@noichil: Bahkan dalam tidur, otakku tidak mampu beristirahat. Ia tetap melukis kamu. #PuisiMalam”
“@VhaVioletta: Hujan itu hny menyapa Angin & mengajaknya brdansa malam ini. Agar mrka sama2 lupakan sakit & mrasa tidak sendiri #PuisiMalam”
“@tyaaamalia: sesambil memeluk malam, kamu adalah bagian yang paling dirindukan lengang pikiran..”
“@wahuycidhut: Kamu itu embun musim kering. Mampir bila hanya kepingin. #PuisiMalam”
@wulanparker Kamu, jadilah masa depanku. Tanpa impian semu! #puisimalam
“@Joekurus: Aku rindu tatapanmu, sepasang mata yg menatap jauh tanpa pernah meninggalkan hatinya #puisimalam”
“@auuulya: kamu dan malam sama-sama tak tahu. di kolongnya aku menempatkan doa dan rindu. keduanya tentang kamu. #puisimalam”
“@niiraaaaa: dan jarak ini semakin jenjang, memupuskan harap, melapurkan rasa #PuisiMalam ”
“@myturtlylife: Terima kasih Tuhan untuk mimpi, yang menentramkan di malam sepi. Aku percaya tanpa tapi. #PuisiMalam ”
“@izkelmogita: Berdua kita menggunakan arloji mati. Penunjuk waktu kami adalah mata hati. Bersamamu bgt bnyk momen yg berarti. #puisimalam ”
@Kandassss: Saat kau pergi tuk selamanya. Hati ini Mati. Aku hanya pilih diri mu. #puisimalam”
“@auuulya: nyanyi-nyanyi kita itu pengantar tidurku. supaya jika lelap datang, mimpiku disambangi kamu. #puisimalam”
“@SelaputHujan: catatanku tercecer tentang malam yang terbungkus daun daun. Aih, engkau batang yang meyakinkan. #PuisiMalam”
“@dwiagustriani: Aku adlah dongeng pengantar tidurmu. Tapi malam ini kmu lbh memilih tertidur dlm belaian tangan yg lebih nyata #puisimalam”
“@auuulya: ada tatap-tatap mata yg kurindukan. bahasa retina yg disimpuli senyuman. oleh kita. #puisimalam”
“@yadisuharlim: aku tak pernah iri pada mesranya bulan dan malam, sebab bintang2 adalah selingkuhan ku #puisimalam ”
“@todyumna: Kita hanya sepasang hati yang tiada menggenggam, mendebarkan kerinduan pada malam yang kian muram #PuisiMalam”
“@wulanparker: Aku bersimpuh. Berharap dosa akan luruh. Tuhan, aku ingin utuh. #puisimalam ”
“@rayfarahsoraya: Sepertinya si hati mempunyai gigi,asyik menggerogoti seluruh bilik dan serambi rindu yang kutahan saat ini #PuisiMalam”
@nottryan: Tanpa sesal, ingatanku menjadikanmu kekal.
“@pramgil: hujan angin, 3 hari 3 malam. Bulu mata disulam. Oh, memang sudah tengah malam. #puisimalam”
“@Chairul__: Pada jarak yang kau sebut sebuah cemburu, rindulah yang akan membuat jalan untuk lebih dekat diantara jarak. #PuisiMalam ”
@todyumna Sebab rindu, tak mengenal bilangan, sesuka hati ia tandang pada kesepian, –yang menunggu beribu kexupan. #PuisiMalam
“@SelaputHujan: usiaku tinggal bangkai kepak burung maleo atau unta yang tidak suka berlarian di udara. #PuisiMalam”
“@andifacino15: Menggapai ranting pun tak ada gunanya. Arusmu terlalu kuat dan aku terus terbawa. #puisimalam”
“@udayabdurrahman: Engkau tak kan layu, meski seribu langkah kau ayun tiap hari. Engkau tak lekang meski seribu aral melintang. #PuisiMalam”
“@wulanparker: Aku tak pernah lelah, mengeja langkah. Menegakkan semangat yang nyaris patah. Karena Dia, Yang Maha Gagah. #puisimalam ”
“@wulanparker: Dadaku sesak. Lukaku bengkak. Aku tak lagi kuasa, jika fatamorgana yang harus kutenggak #puisimalam”
“@lrstii: jika aku bisa membunuhmu dgn kata2,akn kuubah sajak menjdi sembilu,diksi menjdi rajammu,dan kau akn mati dlm penaku #puisimalam”
“@Chalinop: Dulu aku pernah mencintai biru, kemudian aku membencinya. sekarang mengapa harus hadir biru yg baru? #PuisiMalam ”
“@nuwie: Wahai cinta yang menderita, dapatkah kau jatuh pada manisnya keheningan? #puisimalam ”
“@SelaputHujan: Spasang mataku mulai trbongkar mnjd keping² doa. Suaranya brdenting ke bintang, ke bulan,ke namamu diatas sana. #PuisiMalam”
“@dwiagustriani: MengingatMu adalah doa tidur yang paling menenangkan #puisimalam ”
“@raffikeave: Sepi ialah tangan2 waktu, yang seketika melumpuhkan doa. Hujan turun,kau menjadi sesuatu yang nyala didada malam. #puisimalam”
“@lenahanifah: Kau bilang,mana bisa kau melepasku. Rasanya spt mencabut nyawa sendiri. Cinta macam itu, mematikan.#puisimalam #kangen”
“@Fc_tugas: Tahukah? Memelukmu mungkin cara yg terbaik redamkan ragu. Begitu jg dgn cium cara yg baik tuk gencarkan rindu. #puisimalam”
“@udayabdurrahman: Semesta terbuka untukmu. Melangkahlah tanpa ragu. #PuisiMalam”
Sumber: Tweet @nulisbuku
nulisbuku.com
Layanan self-publishing pertama di Indonesia + Book Printing Solution | Upload naskahmu di www.nulisbuku.com, Pasti terbit! Mudah, cepat & GRATIS!
Website: http://nulisbuku.com
Terima kasih. Mari berpuisi. 🙂
21 Maret, Selamat Hari Puisi Sedunia 🙂