Rangkuman Tweet #PuisiMalam @nulisbuku [19]
RT @adikristya: Jangan sekali-kali kau merakit mesin penenun hujan. Kenapa? Sekali kau merakitnya, semuanya merana dlm awan itu #PuisiMalam
Aku, menyimpan kenangan kita di kota kata, aksara cinta di tiap sisi jalannya — ingatanku tentangmu, sbg lampu ~
@fauzi_ojinx#puisimalam
RT @sumartok: Tidak butuh seribu kata kiasan, untuk mengindahkan hatiku. Tidak butuh seribu alasan, untuk mencintai dirimu. #PuisiMalam
Hatimu itu batu. Tempat pahatku menorehkan nama. ~
@piringketjil#puisimalam
RT @atemalem: Harusnya cinta merah jambu, tapi kenapa aku kelabu. #puisimalam
RT
@arieimmaduddin: sudi kau berjudi tentang apa yang akan terjadi pada jeda?#puisimalam
RT @Putriayu7: sudahkah kamu merasa telapak tanganmu basah? itu air mataku. #PuisiMalam
Aku sibuk menangkapi pendar cahaya yang berlompatan saat kamu tertawa. Tanpa sadar, dalam pelukmu hatiku terbawa. ~
@noiirio#PuisiMalam
RT @NDIGUN: Cerita kita telah mengeping dan hitam. Berputar-putar di kepalaku, siang dan malam.
RT
@Faham01: Aluna, nikahilah sajakku, walau hanya dua bait.#PuisiMalam
RT @nisanurannida: lagi lagi hujan. aku benci hujan! wanginya sama sepertimu #puisimalam
Aku adalah sehelai daun hijau, yg selalu menanti dirimu embun pagi yg menyegarkan. ~
@sumartok#PuisiMalam
RT @deelcouple_: Melukismu dalam temaram malam yang kelam. Sedikit harap kau tahu jejak kakiku yang menapak lelap. #puisimalam
Sederhana saja, aku jatuh cinta padamu. kemudian bermunculan pelangi-pelangi di dadaku, begitu saja! ~
@fauzi_ojinx#puisimalam
RT @iwaaaaan: Kau seperti kabut beku. Aku serupa burung hantu. Inilah malam ketika hati kian membatu. #PuisiMalam
Di dadaku yang samudera, cinta ini pelan kukayuh. Dihatimu yang dermaga, cinta ini harus berlabuh. ~
@iwaaaaan#PuisiMalam
RT @NillaGustian: Hujan kali ini begitu tergesa. Aku bahkan tak sempat mengurai kenangan yg tiba tiba membanjiri ujung mataku #puisimalam
Aku menepi, mencoba mencari, sesuatu yg bernama hati. Sayang ia telah mati. Kau ambil tanpa kau peduli ~
@NBC_UI#puisimalam
Kirajut cinta jadi selembar kain perca. Kau jadikannya pengusap airmata. Lantas meninggalkannya, tergesa gesa. ~ @iwaaaaan #PuisiMalam
Aku hanyalah perempuan yang sudi mengarungi lautan terbakar. Demi mencumbui bayangmu pada bentang layar. ~
@noiirio#PuisiMalam
Kita berdua pernah duduk dalam satu meja, kemudian saling jatuh cinta, dan tak terjadi apa-apa. ~ @agilunderscores #puisimalam
Akulah bumi usang dan kaulah malam yang bersamanya aku tenggelam. Kau pinjam wajah hujan, dan karenanya aku merentan. ~
@margarethlenn
RT @arieimmaduddin: beradu anganku. berdua inginku. #puisimalam
RT
@beriozka: Aku, kamu, dia. Sebuah kegagalan dalam memahami arti setia.#PuisiMalam
RT @Rezzurrection: ‘Kedalaman senyummu meniru kedalaman hatiku untukmu’ #puisimalam
Suatu saat kan kulukis kau dengan tinta dan warna yang berbeda, gradasi yang presisi..~
@_dzyemtri#PuisiMalam
Aku terbang oleh kesenangan tanpa hiraukan kehilangan.Tapi kini terjun bebas tak tau arah oleh kehilangan ~ @anaspertiwi #puisimalam
Seorang lelaki menikahi puisi — menikah dengan sepi. kesedihan yang berulang setiap pagi — setiap hari. ~
@fauzi_ojinx#PuisiMalam
RT @lianamaku: Kita tak punya lagi waktu, tak lagi ruang. Yang kita punya hny sedikit rasa senang. Bahwa prnh ada saat sejalan. #PuisiMalam
RT
@ddliciouz: Meringkuk di balik tebalnya selimut, beginikah rasanya berada di rahim Ibu?#puisimalam
RT @rahmimisilu: aku dengar kau mengetuk hatiku,apa benar? #puisimalam
RT
@pungkyalpheratz: atas nama masa lalu, aku mencintaimu.#PuisiMalam
Kamu datang lagi–dalam bayang-bayang mimpi kabur. Memangnya kamu siapa? ~ @wildnessha #puisimalam
Aku sedang mendamba, pada hatimu. Lain waktu, semoga aku yg disitu ~
@risaniatitta#puisimalam
RT @doRa_himmawari: Harusnya lelaki itu terus menjadi bayi! Biar dia tunduk pada kaumku! Merengek lucu tanpa banyak laku! #puisimalam
RT
@fauzi_ojinx: puisi ini untukmu, syg untuk setiap bahagia tak sempat kukenang, untuk kesedihan kurasakan dr luka yg panjang.#PuisiMalam
Kemudian kau menepi, di pinggiran hati. Merajuk untukku kembali. ~ @vckyasdf
Aku hanya terbelenggu. Oleh sepi yang menggebu. Oleh kenangan yang tak kunjung memudar. ~
@KenniGandiraA#puisimalam
Pada bulan aku pernah menangih janji, pada malam aku pernah bertaruh sepi, Aku ingin kamu dan puisi ~ @albumhitam #puisimalam
Bagaimana bila aku terlelap, sementara nafasmu masih mendesah dalam nadi ku ~
@Mauli_Ikhsan#puisimalam
Kita beradu dalam malam, menghilang dalam terang, dan kau sempat jadi bidadari ~ @PriaHujan #puisimalam
RT
@saraizaty: Banyak angin menjanjikan terbang. Entah, aku hanya ingin kita berdua yang melayang.#puisimalam
RT @dylunaly: mendoakanmu adalah caraku memelukmu ketika jarak hadir di antara kita #puisimalam
RT
@boimbomi: aku adalah anak kecil yang terbata-bata perjalanannya, menuju cinta dan keabadian. ~#PuisiMalam
RT @KatyaSekar: Bersama kata kata yang egois, cumbumu begitu erotis. Kalau bukan kamu, siapa lagi yang berani berbuat begitu ? #puisiMalam
RT
@MonstrezzHujan: Engkau dulu ada..#PuisiMalam
cinta itu sepi mengendap di bantalmu, cinta itu ramai menyalak di hatimu’~@Rezzurrection #puisimalam
RT
@rachmadhj: Bukan tak peka. Bukan pula tak terbuka. Cuma tak ingin lagi. Luka.#PuisiMalam
RT @simpliciousz: Buang saja ke jamban. Bosan aku melihat mulas yang kau tahan. Kuras saja biar lega, seperti habis berlaga. #puisimalam
Air mata seorang gadis, ialah yang paling bengis diantara mimpi-mimpiku yang manis
#puisimalam ~@aditya_hs
RT @ragilcl: #PuisiMalam demi kata-kata yg tak terucap, demi senyum yg tertahan, demi bibir yg terlalu kering; engkau dimana?
Ingin kugunting malam yang selalu mengingatkanku pada cumbumu yang hangat dan lebam ~
@ester_kotel#puisimalam
Dalam pelukanmu, aku bisa merapuh tanpa malu. Kedua lengan itu, melindungi tanpa ragu. Sungguh, aku cinta kamu, Ibu!~ @beriozka #PuisiMalam
Senyummu ayu. Kukulum dengan kuntum. Ranum.. ~
@t0tt18#PuisiMalam
RT @Oktasanti: Kenanglah aku seperti aroma hujan yg kau resapi bersama pelangi penghias langit mu.. #puisiMalam
RT
@Mauli_Ikhsan: Ku temukan diriku tersesat, di sela hatimu yang tertutup rapat#puisimalam
RT @oriiind: Sancaka sore. Duduk. Diam. Menerawang langit. “Akankah suatu hari ia membawaku kembali bersamamu?” Bisikku dlm hati #puisimalam
RT
@dengarkanku: Aku terlalu memujamu, Aku terlalu memanjamu. Aku kepayang hingga lupa menjadi diriku#PuisiMalam
Di bawah payung pilu aku termenung, menunggu bila hujan di hatimu reda ~ @Mauli_Ikhsan #puisimalam
Mendoakanmu, ialah kebiasaanku. menduakanku, adalah kebisaanmu.~
@fauzi_ojinx#PuisiMalam
RT @Mauli_Ikhsan: senandung jumpa berasa asing di mataku, tak serupa gemuruh merekah dalam dadaku #puisimalam
Pada bibirku yang kemarau, ciumanmu hadir sebagai hujan; yang basah—membekukan aku dalam kata-kata. ~
@chandrawily#puisimalam
RT @aditya_hs: kau bisikkan kesepian, kau teriakkan kesedihan, lalu kau masih berani pertanyakan kapan aku gajian #puisimalam
@nulisbuku Jika bukan karena mencintaiku, apa arti air matamu itu?#puisiMalam
Aku terbang ke bulan, menjungkirbalikkan bintang, mengacak-acak awan. Aku mencari tanda darimu, tidak kutemukan. ~ @noiirio #puisimalam
Saya bermain dengan kepakan sang burung, ketika itu. Malam ini terhempas. ~
@Rachmat_Tullah#puisimalam
Kita berhenti saling menempa mimpi. Menyimpannya di lemari ingatan secara rapi. Tertata sebagai wujud paling sunyi. ~ @dzdiazz #puisimalam
Pada gelap malam, kau bilang ingin ku nyanyikan sebuah tembang. lalu lalang pikiran, jari tangan mulai bergandengan.~
@aretnoayu#PuisiMalam
Sesekali basahilah bibirku dengan bibirmu, agar airmata ini cemburu ~@wempitabalqist #puisimalam
Sumber: Tweet @nulisbuku