[#PuisiMalam] ~ Tiga Puluh Juli

nulisbuku.com

Rangkuman Tweet #PuisiMalam @nulisbuku [19]

RT @adikristya: Jangan sekali-kali kau merakit mesin penenun hujan. Kenapa? Sekali kau merakitnya, semuanya merana dlm awan itu #PuisiMalam

Aku, menyimpan kenangan kita di kota kata, aksara cinta di tiap sisi jalannya — ingatanku tentangmu, sbg lampu ~ @fauzi_ojinx #puisimalam

RT @sumartok: Tidak butuh seribu kata kiasan, untuk mengindahkan hatiku. Tidak butuh seribu alasan, untuk mencintai dirimu. #PuisiMalam

Hatimu itu batu. Tempat pahatku menorehkan nama. ~ @piringketjil #puisimalam


RT @atemalem: Harusnya cinta merah jambu, tapi kenapa aku kelabu. #puisimalam

RT @arieimmaduddin: sudi kau berjudi tentang apa yang akan terjadi pada jeda? #puisimalam

RT @Putriayu7: sudahkah kamu merasa telapak tanganmu basah? itu air mataku. #PuisiMalam

Aku sibuk menangkapi pendar cahaya yang berlompatan saat kamu tertawa. Tanpa sadar, dalam pelukmu hatiku terbawa. ~ @noiirio #PuisiMalam

RT @NDIGUN: Cerita kita telah mengeping dan hitam. Berputar-putar di kepalaku, siang dan malam.

RT : Aluna, nikahilah sajakku, walau hanya dua bait.

RT : lagi lagi hujan. aku benci hujan! wanginya sama sepertimu

Aku adalah sehelai daun hijau, yg selalu menanti dirimu embun pagi yg menyegarkan. ~

RT : Melukismu dalam temaram malam yang kelam. Sedikit harap kau tahu jejak kakiku yang menapak lelap.

Sederhana saja, aku jatuh cinta padamu. kemudian bermunculan pelangi-pelangi di dadaku, begitu saja! ~

RT : Kau seperti kabut beku. Aku serupa burung hantu. Inilah malam ketika hati kian membatu.

Di dadaku yang samudera, cinta ini pelan kukayuh. Dihatimu yang dermaga, cinta ini harus berlabuh. ~

RT : Hujan kali ini begitu tergesa. Aku bahkan tak sempat mengurai kenangan yg tiba tiba membanjiri ujung mataku

Aku menepi, mencoba mencari, sesuatu yg bernama hati. Sayang ia telah mati. Kau ambil tanpa kau peduli ~ @NBC_UI #puisimalam

Kirajut cinta jadi selembar kain perca. Kau jadikannya pengusap airmata. Lantas meninggalkannya, tergesa gesa. ~ @iwaaaaan #PuisiMalam

Aku hanyalah perempuan yang sudi mengarungi lautan terbakar. Demi mencumbui bayangmu pada bentang layar. ~ @noiirio #PuisiMalam

Kita berdua pernah duduk dalam satu meja, kemudian saling jatuh cinta, dan tak terjadi apa-apa. ~ @agilunderscores #puisimalam

Akulah bumi usang dan kaulah malam yang bersamanya aku tenggelam. Kau pinjam wajah hujan, dan karenanya aku merentan. ~ @margarethlenn

RT @arieimmaduddin: beradu anganku. berdua inginku. #puisimalam

RT @beriozka: Aku, kamu, dia. Sebuah kegagalan dalam memahami arti setia. #PuisiMalam

RT @Rezzurrection: ‘Kedalaman senyummu meniru kedalaman hatiku untukmu’ #puisimalam

Suatu saat kan kulukis kau dengan tinta dan warna yang berbeda, gradasi yang presisi..~ @_dzyemtri #PuisiMalam

Aku terbang oleh kesenangan tanpa hiraukan kehilangan.Tapi kini terjun bebas tak tau arah oleh kehilangan ~ @anaspertiwi #puisimalam

Seorang lelaki menikahi puisi — menikah dengan sepi. kesedihan yang berulang setiap pagi — setiap hari. ~ @fauzi_ojinx #PuisiMalam

RT @lianamaku: Kita tak punya lagi waktu, tak lagi ruang. Yang kita punya hny sedikit rasa senang. Bahwa prnh ada saat sejalan. #PuisiMalam

RT @ddliciouz: Meringkuk di balik tebalnya selimut, beginikah rasanya berada di rahim Ibu? #puisimalam

RT @rahmimisilu: aku dengar kau mengetuk hatiku,apa benar? #puisimalam

RT @pungkyalpheratz: atas nama masa lalu, aku mencintaimu. #PuisiMalam

Kamu datang lagi–dalam bayang-bayang mimpi kabur. Memangnya kamu siapa? ~ @wildnessha #puisimalam

Aku sedang mendamba, pada hatimu. Lain waktu, semoga aku yg disitu ~ @risaniatitta #puisimalam

RT @doRa_himmawari: Harusnya lelaki itu terus menjadi bayi! Biar dia tunduk pada kaumku! Merengek lucu tanpa banyak laku! #puisimalam

RT @fauzi_ojinx: puisi ini untukmu, syg untuk setiap bahagia tak sempat kukenang, untuk kesedihan kurasakan dr luka yg panjang. #PuisiMalam

Kemudian kau menepi, di pinggiran hati. Merajuk untukku kembali. ~ @vckyasdf

Aku hanya terbelenggu. Oleh sepi yang menggebu. Oleh kenangan yang tak kunjung memudar. ~ @KenniGandiraA #puisimalam

Pada bulan aku pernah menangih janji, pada malam aku pernah bertaruh sepi, Aku ingin kamu dan puisi ~ @albumhitam #puisimalam

Bagaimana bila aku terlelap, sementara nafasmu masih mendesah dalam nadi ku ~ @Mauli_Ikhsan #puisimalam

Kita beradu dalam malam, menghilang dalam terang, dan kau sempat jadi bidadari ~ @PriaHujan #puisimalam

RT @saraizaty: Banyak angin menjanjikan terbang. Entah, aku hanya ingin kita berdua yang melayang. #puisimalam

RT @dylunaly: mendoakanmu adalah caraku memelukmu ketika jarak hadir di antara kita #puisimalam

RT @boimbomi: aku adalah anak kecil yang terbata-bata perjalanannya, menuju cinta dan keabadian. ~ #PuisiMalam

RT @KatyaSekar: Bersama kata kata yang egois, cumbumu begitu erotis. Kalau bukan kamu, siapa lagi yang berani berbuat begitu ? #puisiMalam

RT @MonstrezzHujan: Engkau dulu ada.. #PuisiMalam

cinta itu sepi mengendap di bantalmu, cinta itu ramai menyalak di hatimu’~@Rezzurrection #puisimalam

RT @rachmadhj: Bukan tak peka. Bukan pula tak terbuka. Cuma tak ingin lagi. Luka. #PuisiMalam

RT @simpliciousz: Buang saja ke jamban. Bosan aku melihat mulas yang kau tahan. Kuras saja biar lega, seperti habis berlaga. #puisimalam

Air mata seorang gadis, ialah yang paling bengis diantara mimpi-mimpiku yang manis #puisimalam ~ @aditya_hs

RT @ragilcl: #PuisiMalam demi kata-kata yg tak terucap, demi senyum yg tertahan, demi bibir yg terlalu kering; engkau dimana?

Ingin kugunting malam yang selalu mengingatkanku pada cumbumu yang hangat dan lebam ~@ester_kotel #puisimalam

Dalam pelukanmu, aku bisa merapuh tanpa malu. Kedua lengan itu, melindungi tanpa ragu. Sungguh, aku cinta kamu, Ibu!~ @beriozka #PuisiMalam

Senyummu ayu. Kukulum dengan kuntum. Ranum.. ~ @t0tt18 #PuisiMalam

RT @Oktasanti: Kenanglah aku seperti aroma hujan yg kau resapi bersama pelangi penghias langit mu.. #puisiMalam

RT @Mauli_Ikhsan: Ku temukan diriku tersesat, di sela hatimu yang tertutup rapat #puisimalam

RT @oriiind: Sancaka sore. Duduk. Diam. Menerawang langit. “Akankah suatu hari ia membawaku kembali bersamamu?” Bisikku dlm hati #puisimalam

RT @dengarkanku: Aku terlalu memujamu, Aku terlalu memanjamu. Aku kepayang hingga lupa menjadi diriku #PuisiMalam

Di bawah payung pilu aku termenung, menunggu bila hujan di hatimu reda ~ @Mauli_Ikhsan #puisimalam

Mendoakanmu, ialah kebiasaanku. menduakanku, adalah kebisaanmu.~ @fauzi_ojinx #PuisiMalam

RT @Mauli_Ikhsan: senandung jumpa berasa asing di mataku, tak serupa gemuruh merekah dalam dadaku #puisimalam

Pada bibirku yang kemarau, ciumanmu hadir sebagai hujan; yang basah—membekukan aku dalam kata-kata. ~ @chandrawily #puisimalam

RT @aditya_hs: kau bisikkan kesepian, kau teriakkan kesedihan, lalu kau masih berani pertanyakan kapan aku gajian #puisimalam

@nulisbuku Jika bukan karena mencintaiku, apa arti air matamu itu? #puisiMalam

Aku terbang ke bulan, menjungkirbalikkan bintang, mengacak-acak awan. Aku mencari tanda darimu, tidak kutemukan. ~ @noiirio #puisimalam

Saya bermain dengan kepakan sang burung, ketika itu. Malam ini terhempas. ~ @Rachmat_Tullah #puisimalam

Kita berhenti saling menempa mimpi. Menyimpannya di lemari ingatan secara rapi. Tertata sebagai wujud paling sunyi. ~ @dzdiazz #puisimalam

Pada gelap malam, kau bilang ingin ku nyanyikan sebuah tembang. lalu lalang pikiran, jari tangan mulai bergandengan.~ @aretnoayu #PuisiMalam

Sesekali basahilah bibirku dengan bibirmu, agar airmata ini cemburu ~@wempitabalqist #puisimalam

Sumber: Tweet @nulisbuku

nulisbuku.com

nulisbuku.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *