“Rangkuman tweet #puisimalam @nulisbuku [14]”
RT
@SiGadisPemimpi: Karena percikannya ku pernah pergi. Namun bara telah membakar diri, ku masih setia di sini. #PuisiMalam
RT @lia3x: Aku iri pada sepasang sepatu di kakimu, yang paham setiap langkah dan lelahmu. #puisiMalam
RT @Mauli_Ikhsan: kutemukan diriku tersesat, disela hatimu yang tertutup rapat #puisimalam
Menggugat rindu makin pekat, aku yakin rindu itu kuat meski kian lama kian pucat ~
@tyaaamalia#PuisiMalam
RT @ngendikan: Padamu, cintaku satu. Padanya, cintamu berpuluh ribu. #PuisiMalam
Rebahlah pada malam! Lalu, biar doa dalam sepi yang mengajari kelam agar tak selalu hitam. ~
@momo_DM#puisiMalam
RT @Im_Hanif_A: puisi tlah memisahkan kita. di jeda sajak itu, aku mencari-cari namamu #puisimalam
Secangkir malam yg sedikit pahit. Mari kita teguk saja, pelan pelan bersama kenangan yg mengampas ~
@NillaGustian#puisimalam
Kita adalah sepasang penyesalan, dari cinta yang tak sempat terkatakan. ~ @ngendikan #PuisiMalam
Lembayung bulan bersinar separuh. bayangmu hadir disini memeluk tubuh. Seluruh dan penuh. Lalu dadaku bergemuruh ~
@titonas#puisimalam
RT @sazaleaa: kamu hanyalah satu dari banyak tokoh dalam kisahku yang hanya bertahan sebentar namun terus ku perjuangkan.. #puisimalam
RT
@Akulities: Hari itu tak pernah kelabu, hati kita yg tak pernah sepaham dengan syukur#puisimalam
Aku menyebutnya kenangan, rindu yang tak lagi terkatakan oleh pelukan. ~ @momo_DM #puisiMalam
RT
@deelcouple_: Jemari menggelitik bebas dϑi ujung tuts. Bersajak tanpa jeda. Meneriakkan namamu, Langit.#puisimalam
RT @harlanarist: aku seorang pesakitan di tiang gantungan sekaligus lubang pancungan. lebih kurang spt itu rasanya.kupikir lebih #PuisiMalam
RT
@PunchGita: Hidup ini lucu. ditimur kita mengejar sesuatu, dibarat sesuatu menunggu#puisimalam
RT @estyjumi: Untuk semua aksara yang terucap dari hatiku, tertulis oleh jemariku, kamulah inspirasiku. #puisimalam
RT
@ikha_MiracLe: Untuk hati yg pernah mampir, Doa slalu memujamu meski kisah tak sampai akhir#puisimalam
RT @DEnotttt: kuberi kau sepasang sayap, kubiar kau terbang bebas, begitulah baiknya aku menjagamu dari kejauhan #PuisiMalam
Tak usah sesali. Lukamu kini akan tersapu pagi. ~
@ninangablak#puisimalam
RT @Im_Hanif_A: puisi menemukan kita di bait terakhir. tanpa suara. kita sudah mengerti untuk siapa penyair itu berpuisi #puisimalam
Aku benci malam. Sebab tanpamu selalu berbuntut panjang. ~
@DjaiL182#puisimalam
Pembenci daun yg menyerah pada angin, itulah kamu. Ksatria takdir, nama lainmu. Tugasmu, melawan. ~ @wildnessha #puisimalam
RT
@TengkuAR: Pada sebuah lorong gelap. Aku menaruh kepahitan di sana. Yaitu kenangan.#puisimalam
Terlalu rindu untuk sekedar bisu ~ @Mauli_Ikhsan #puisimalam
RT
@noiirio: Menyentuh. Mengecup. Memeluk. Membisikkan nama. Membuka mata. Hilang. Hati remuk sebelah.#PuisiMalam
Teruslah berdansa. Bintang kan menemani. Demiku yang terluka. Demiku untuk terakhir kali. ~ @TengkuAR #puisimalam
Rindu itu kejam, menghampiri hati diam-diam tanpa ampun menghujam, dan meninggalkan lebam ~
@meirnyeh
Sudah Jumat malam. Aku ingin berlibur. Ke sebuah kota yang tidak terdaftar dalam peta manapun. Pelukanmu. ~ @f_anz #PuisiMalam
Terima kasih kamu. Atas rindu yang membatu. Tentang kenangan yang membiru. ~
@shandyputraa#puisimalam
RT @qieta: menikmati indahnya bahasa indonesia dengan memantau #puisimalam, yang keindahannya sudah jarang ku temui di keseharian.
Ingin aku melipat-lipat rindu ini, menjadi burung yang mengangkasa dan menaruh rinduku di hatimu~
@anaspertiwi#puisimalam
Tujuh warna pelangi terangkum di lengkung bibirmu. Sementara hanya ada satu warna semburat dihatiku. Memar biru. ~ @noiirio #PuisiMalam
Tersedu-sedu menempuh perpisahan, mengapus canda, melupakan cita. Waktuku telah habis, saatnya kembali. ~
@wildnessha#puisimalam
Mencintaimu berlebihan begitu menyenangkan. Hingga sepi datang, dan kau lupa pulang. ~ @ul_fh #puisiMalam
Sedangkan aku tak mau berhenti melukis, biarkan jari jemari terlepas hingga ke urat nadi ~
@Mauli_Ikhsan#puisimalam
Kata-kataku kini dangkal. Rindu rupanya tidak kekal. ~ @noiirio #PuisiMalam
RT
@kurniariesta: Kiranya waktu berjalan maju. Maka baiknya cintaku jadi masa lalu.#puisimalam
Kau pikir aku akan mati? Atau kau ingin aku pergi? Diam! Kau hanya bayangan yang kututup sekam ~ @HypoTriNia #puisimalam
Terlalu lelah terlipat di sudut gelap, kini bisakah hati kita saling mendekap? ~
@I_am_BOA#puisimalam
Masih dalam debar hujan di bulan juni. Dijejakkannya kaki kaki lesu itu, perlahan. Di ujungnya ada luka yg masih nyeri ~ @NillaGustian
Mungkin kita tak harus benar-benar mengerti tentang arti nyeri, saat malam tak bercerita lagi tentang sunyi. ~
@todyumna#puisimalam
RT @hendraa7_: Adalah kita, mencoba memejam mata dengan rindu yg menangkup, yg berusaha dibunuh dan tak lagi bersayap utuh
Ada yang malam tak tahu. Benciku padamu, hanya metafora semu. Akibat cinta yang dicibir melulu. ~
@kurniariesta#puisimalam
Waktu telah sempurna, bahtera menepi. Tak ada yang lebih menghangatkan selain kau kembali. ~ @shandyputraa #puisimalam
Aku ini perindu yang ulung walau cintaku sangat malang.. ~
@anaspertiwiAdakah pagi yang indah untuk jiwa yang terlelap ~@ByPrase#puisimalam
Sungai Kapuas subuh tadi, rintik hujan semakin diam, menitipkan rindu pd kapal2 petikemas, membawanya ke Jakarta ~ @andrea_zein #puisimalam
Mungkin kita harus sama-sama membungkam bilik jarak, agar tak ada lagi suara-suara kerinduan yang terus memekak. ~
@todyumna#puisimalam
Ada yg tak kamu tahu tentang menuanya rasa. tentang rindu yg melapuk sekian lama. jadi abu, lalu terbang entah kemana~ @auuulya #puisimalam
Hibat ini, masih berada pada setiap jelaga yang berhamburan dari ragaku dalam bara. Hibat ini, masih tentangmu. ~
@AMP189#PuisiMalam
jangan lupa untuk selalu menoleh ke belakang, siapa tau aku sudah tertinggal jauh dari larimu yg kelewat kencang ~ @AiyasMutiara #puisimalam
RT
@ByPrase: aku ingin berbaring dipangkuanmu,meminjam tangan menghapus air mataku, ibu#puisimalam
Engkau kedapatan melirik sekilas, entah nasib siapa yg layak mendapatkanmu. Terlintas sekelebat pun tidak, duhai dara malam. @adyfreecell
RT
@erlinberlin13: Ini aneh. Aku hanya jatuh cinta padamu di bawah taburan bintang.#puisimalam
Mencintaimu dalam diam. merindumu dalam kelam. ~ @anaspertiwi #puisimalam
Di matamu aku kerdil seperti biak biak debu kecil dihantam martil ~
@tyaaamalia#puisimalam
Sebagai hujan, aku tak mengerti bagaimana cara membuatmu tersenyum. sekali lagi ~ @Im_Hanif_A #PuisiMalam
Menyusur jalan semu di padang alang-alang. Aku hilang, tanpamu yang telah berhati palang. ~
@dhanyordhan#puisimalam
Seperti esok dan senja yang bersua, mengenangmu adalah keduanya, biru dan jingga ~ @andrea_zein #puisimalam
Ada yang kurahasiakan tentang rindu. dan saat mimpi saja kurasa tak cukup. aku mengalah, kuamati kamu diam-diam. ~
@auuulya#puisimalam
Satu malam aku bercerita tentangmu, aku hanya tertawa dibalik batu semu ~ @nadiakputri #puisimalam
Aku terbang ke bulan, menjungkirbalikkan bintang, mengacak-acak awan. Aku mencari tanda darimu, tidak kutemukan. ~
@noiirio#puisimalam
Malam yang penuh puisi. Karena hanya dalam kata kamu biskumiliki. Mencintai tanpa bunyi. ~ @beriozka #PuisiMalam
Setelah di mataku, di mana lagikah kau mau tersesat? ~
@dhilayaumil#puisimalam
Masa depan, goyangkan aku sekali lagi. Lebih dasyat lagi. biarkan meledak dan disambut riuh~ @Chalinop
Aku muak merindu! Aku sangkal habis-habisan! Tapi kamu tetap hadir bertubi-tubi. Menghantam tanpa ampunan. ~
@indahchana
“Hanya dengan mengeja namamu saja, aku merasa sedang berada di dalam pertarungan seru. Tanpa senjata, siap kalah. ~ @noiirio
Kelak, tidak akan hanya jejak yang aku tinggalkan. Tapi langkah yang mengikuti langkahmu. ~
@Ayai_Nedved
Sumber: Tweet @nulisbuku
nulisbuku.com
Layanan self-publishing pertama di Indonesia + Book Printing Solution | Upload naskahmu di www.nulisbuku.com, Pasti terbit! Mudah, cepat & GRATIS!
Website:http://nulisbuku.com
//