.:. Sajak Dua Hati .:.

DP BBM

⌣·̵̭̌✽̤̥̈̊·̵̭̌⌣

Kumpulan sajak dari dua hati yang sama-sama merindu,
dalam satu titik temu, kicau biru.

Hei, perempuan berdahi lebar!
Tak cukup lapangkah isi dahimu untuk memikirkan aku?

Maaf, terlalu besar untuk aku pikirkan.

Kalau begitu, bukakan saja pintu hatimu,
agar aku bisa masuk sampai ke dasar.

Sudah terlalu lama terbuka, kau lupa masuk ke dalam,
terlalu sibuk memilih pintu yang mana.

Terbuka saja apa gunanya,
kalau sekedar mempersilakan aku singgah saja tidak.
Mungkin hatimu terlalu penuh dengan masa lalu.

Kisahmu yang menghuni masa laluku, terlalu penuh,
sekadar memanggilmu saja aku malu,
kubiarkan kau yg memilih pintu itu.

Bukan aku enggan menujumu. Aku hanya meragu.
Kutitipkan raguku pada sekuntum mawar di depan pintu hatimu;
mulai layu.

Adakah yang lebih pilu dari meragu,
atau hatimu yang mulai beku,
atau sepertinya kita hanya ditakdirkan untuk saling menunggu.

Bukan karena beku atau pilu,
butuh waktu untuk tahu,
aku meletakkan mawar di depan pintu yang benar.
Ambil saja dengan keyakinanmu.

Mawar memang indah,
tapi bukankah rupamu melebihi segalanya,
dekap itu,
genggaman itu kelak yg mencairkan kebisuan yang menunggu.

Kuulurkan jemari,
berharap kaumembalasnya bukan dengan belati,
karena aku tak mau luka untuk kesekian kali.

Kusambut uluran dengan merona,
berharap ini akan selamanya, sebab kurasakan kini di dada,
getar yang dulu pernah ada.

Teriakkan getar itu,
aku ingin mendengarnya,
aku tak peduli walau itu kan meledakkan dada.
Sudah terlalu lama aku mendamba.

Dengarkan,
juga rasakan,
debar-debar kita mendetak cinta yang sama,
melahirkan rindu yang begitu dalam.

Rindu tak selamanya rindu kala bianglala berwarna diantara tatap mata,
menjadi jembatan kayu bagi hatiku untuk menumpahkan rindu.

Kelak kan kuseberangi tiap-tiap jembatan,
sekedar untuk menemukan dimana rindu itu kau sembunyikan.

Setelah kautemukan rindu itu,
hancurkan titian,
agar rindu lupa jalan pulang;
tertahan di setiap denyut nadimu.

⌣»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈♡̬̩̃̊‎ @momo_DM : @ciyecci ♡̬̩̃̊‎✽̤̈·̵̭̌·̵̭̌«̶⌣

0 Comments

  1. Wow, aku merindukan tulisan seperti saat kamu mengirim ke SC. Puisi yang lembut, liris dan menyentuh. Saya suka!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *