.:. Sendiri Merayakan Rindu Tak Bertepi .:.

Lihatlah!
Jemari tangan kananku terlepas bebas,
Sengaja kubiarkan untuk memberikan ruang pada rindu yang datang,
Namun…
Rindu tetaplah rindu
Tetap saja mencumbu ingatan, bahkan tanpa mengenal waktu.

Lihatlah!
Bahu kananku kosong tak berpenghuni,
Sengaja kubiarkan untuk memberikan tempat pada duka yang meradang,
Namun…
Rindu tetaplah rindu,
Tetap saja memeluk sepi, bahkan tak mengenal kata tepi.

Lihatlah!
Paha kananku terluka sebab kepalamu,
Sengaja kubiarkan untuk disembuhkan oleh rambut hitammu,
Namun…
Rindu tetaplah rindu,
Tetap saja menjalin aksara, bahkan tak memahami makna.

Lihatlah!
Pinggangku masih saja terburai isinya,
Sengaja kubiarkan untuk dirapikan oleh kenangan pelukanmu,
Namun…
Rindu tetaplah rindu,
Tetap saja memeluk asa meski hanya lewat doa-doa.

Lihatlah!
Punggungku tetap berlubang tersebab airmatamu dulu,
Sengaja kubiarkan untuk ditutup oleh kehangatan rebahmu,
Namun…
Rindu tetaplah rindu,
Rebah pada kesendirian yang enggan patah.

Lihatlah! Lihatlah!
Caraku merawat rindu lewat doa untukmu dalam pelukan kekasihmu.

Mataram, 26 Maret 2013 (07:24 Wita)

0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *