Lelaki sejati adalah yang berani berkomitmen serius pada sebuah hubungan tanpa memedulikan dia termasuk kelompok alpha ataupun beta male. Pada hakikatnya alpha dan beta male merupakan sosok lelaki pada umumnya.
Sosok seperti apa mereka sebenarnya?
Alpha male adalah sosok yang memiliki kemampuan dalam mengekspresikan diri di depan khalayak. Sifat seperti ini yang menjadikan alpha male seorang pemimpin yang mudah bersosialisasi dengan berbagai kalangan. Enggak terkecuali dengan alpha female. Kemiripan sifat keduanya menciptakan hubungan yang hangat cenderung ‘panas’. Namun dalam beberapa hal, keduanya kadang enggak mau mengalah satu sama lain. Terlebih menyangkut beberapa hal yang menurut mereka sangat prinsip. Bahkan dalam urusan sederhana saja semacam ketidakcocokan pemilihan make up harian, bisa membuat keduanya berdebat. Keduanya seringkali merasa paling tepat dengan pilihannya. Bukan berarti alpha male enggak cocok dengan alpha female. Bukan. Sama sekali bukan. Ada beberapa sisi yang membuat keduanya cocok. Petualangan baru, misalnya. Keduanya akan sangat menikmati sebuah perjalanan, terlebih jika keluar dari zona nyaman mereka. Perjalanan sederhana berdua menjelajah Yogyakarta saja bisa menciptakan sensasi yang luar biasa. Terlebih jika tujuan perjalanan menawarkan petualangan yang lebih dahsyat. Misalnya menjelajahi eksotisme keindahan alam Riau.
Lalu bagaimana dengan beta male? Apakah sosok yang cenderung diam dan lebih suka mengamati ini juga cocok untuk menjadi pasangan alpha female, yang seperti kita tahu bukanlah seorang perempuan manja dan punya banyak trik untuk terlihat cantik di muka umum? Cocok atau enggaknya tergantung sejauh mana keduanya bisa saling memahami. Ketidakmampuan beta male mengimbangi semangat aplha female tentu akan menjadi permasalahan tersendiri.
Baca juga: Tips Dapat Jodoh dari Henry Manampiring untuk Perempuan Pintar yang Sulit Dapat Pasangan
Beta male yang memiliki pasangan alpha female perlu melakukan tips ini agar enggak bikin pasangan menjadi bete.
- Menjaga Komunikasi. Alpha female memiliki kecenderungan komunikasi dua arah. Diskusi hangat menjurus debat merupakan keahlian alpha female. Terkadang seorang alpha female akan baru berhenti berdiskusi ketika dia sudah mendapatkan jawaban yang menurutnya logis. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi beta male. Oleh karena itu, seorang beta male harus lebih membiasakan diri komunikasi dua arah. Enggak ada salahnya sekali waktu ngobrol sambil diskusi ringan tentang wedding concept seru yang kekinian.
- Menjaga Perasaan Pasangan. Seorang alpha female terkadang enggak mau dibantah. Sudah bawaan lahir kali, ya. Dalam kondisi seperti ini, seorang beta male haruslah bisa menjaga perasaan pasangan. Dia harus tahu kapan membiarkan seorang alpha female menyampaikan pendapatnya tanpa dibantah. Pun harus paham kapan harus membantahnya. Terutama untuk hal-hal yang keluar rel dan berpotensi merusak hubungan. Enggak ada salahnya beta male mengajak alpha female mendengarkan lagu-lagu romantis yang cocok untuk dinikmati bersama pasangan.
- Tidak Mengalah Terus-menerus. Jiwa kepemimpinan seorang alpha female akan membuatnya tumbuh menjadi perempuan yang merasa memiliki kekuasaan. Dengan kekuasaannya, sesekali dia akan berusaha sepenuhnya menguasai pasangan. Beta male yang cenderung mengalah seringkali membiarkan hal itu terjadi. Padahal sejatinya, seorang beta male adalah pengerem yang baik. Dengan kemampuannya itu dia bisa membuat alpha female enggak lagi bersikap semena-mena pada pasangannya. Yang perlu diingat, jangan sampai cinta pada pasangan membutakan segalanya.
- Berusaha Memahami Pasangan. Selain perasaan, beta male pun harus memahami keinginan pasangannya dalam banyak hal. Keinginan sederhana saja, misalnya menonton film, keduanya akan memiliki pilihan berbeda. Menyatukan pilihan film yang ditonton enggak semudah saat masih sendirian. Berpasangan dengan alpha female, menuntut beta male memiliki banyak referensi film bagus yang wajib ditonton. Dengan demikian, dia bisa memahami jenis film apa yang ingin ditonton pasangannya. Jika memang enggak suka dengan film pilihan dia, diskusikan.
- Tidak Menempatkan Diri Sebagai Bawahan. Berpasangan artinya memiliki kesamaan derajat. Dalam sebuah hubungan enggak ada atasan maupun bawahan. Harus bisa dibedakan posisi saat di kantor dan luar kantor. Kalaupun pasangan adalah atasan di satu kantor yang sama, enggak berarti memperlakukan pasangan sama saat di luar kantor. Seorang beta male harus bisa enggak lagi menempatkan diri sebagai bawahan dengan dalih merasa enggak enak. Hubungan sehat enggak seperti itu, dong! Harus ada pembagian peran yang jelas saat di kantor dan luar kantor.
- Perbanyak Stok Sabar. Memiliki pasangan alpha female adalah sebuah anugerah. Kemandirian yang dimilikinya merupakan kunci kemajuan bersama. Namun di balik itu semua, seorang alpha female seringkali tumbuh menjadi sosok yang perfeksionis. Ada kalanya menjurus ke sebuah tekanan pada pasangan untuk mengikuti alurnya. Untuk sekadar urusan baju pesta saja bisa berkali-kali minta pendapat. Berbeda dengan beta male yang memakai baju batik saja rasanya sudah keren. Dalam kondisi seperti ini, beta male harus banyak memiliki stok kesabaran.
Sehebat siapa pun, alpha female tetap saja sesekali ingin dipuji secantik artis yang enak dipandang oleh pasangan. Sekuat apa pun juga, alpha female tetap saja lemah saat berhadapan dengan cinta yang tulus dan berkelimpahan dari pasangan. Tinggal bagaimana keduanya berusaha menjalin keharmonisan dengan saling menghormati dan menghargai pasangan agar salah seorang dari mereka enggak sampai pakai aplikasi kencan untuk mencari yang lainnya. Pun sama-sama berjuang mempertahankan hubungan yang dibangun berdasarkan komitmen kuat kebersamaan.