Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor) merupakan salah satu keajaiban alam yang telah mengakar dalam budaya dan sejarah Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu, pengetahuan tentang tanaman yang kaya gizi ini semakin luntur di kalangan generasi muda. Di sinilah letak urgensi dari kisah inspiratif Mbak Yanti, atau yang lebih akrab dipanggil Nur Rahmiyanti. Mbak Yanti, dengan semangat dan ketekunan yang membara, mempersembahkan sebuah peristiwa penting dalam perekonomian lokal di Lombok, sebuah pulau eksotis dengan keindahan alamnya.
Dalam upaya membangkitkan kembali keberadaan sorgum dalam pola makan masyarakat, Mbak Yanti memainkan peran yang tak ternilai. Terlebih setelah menjalin kerjasama dengan pihak ASTRA Indonesia, beliau menjadi ujung tombak dari kebangkitan alternatif pangan sehat yang memberi inspirasi bagi banyak orang di Lombok dan sekitarnya.
Tanaman yang pada masa lalu menjadi simbol keberanian dan ketahanan dalam menghadapi masa penjajahan, kini kembali hidup berkat dedikasi Mbak Yanti. Inisiatif ini tidak hanya tentang pertanian atau bisnis semata, tetapi juga merupakan sebuah kisah tentang bagaimana sebuah budaya dapat dihidupkan kembali melalui sebuah revolusi pangan lokal.
Dalam konteks sejarah, sorgum bukanlah sekadar tanaman, melainkan simbol kekuatan dan ketahanan masyarakat Indonesia dalam menghadapi zaman penjajahan. Kini, melalui upaya nyata dan kesungguhan dari seorang wanita berhati besar, sorgum kembali ke panggung utama sebagai pilar kesejahteraan bagi masyarakat di Lombok.
Mengenal Sorgum
Sebelum Mbak Yanti memulai perjalanannya dalam mengembangkan pertanian sorgum di Lombok, adalah penting untuk memahami latar belakang historis dari tanaman ini dalam konteks Indonesia. Sorgum (Sorghum bicolor) adalah tanaman asal benua Afrika yang telah diintroduksi ke Indonesia pada masa penjajahan. Pada saat itu, terutama selama masa penjajahan Belanda, sorgum dijadikan alternatif penting untuk mengatasi krisis pangan akibat kelangkaan beras. Namun, seiring berjalannya waktu dan modernisasi pertanian, pengetahuan tentang sorgum dan nilai gizinya perlahan-lahan terlupakan.

Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat kini lebih mengandalkan pangan pokok modern seperti beras, jagung, dan gandum, sementara sorgum mulai menghilang dari lanskap pertanian dan menu sehari-hari. Generasi muda pun kebanyakan tidak lagi familiar dengan tanaman ini, bahkan tidak mengetahui keberadaannya. Tanaman yang sebelumnya menjadi simbol keberanian dan ketahanan dalam menghadapi masa penjajahan, kini tenggelam dalam keabadian waktu.
Namun, peraih Satu Indonesia Award 2017 dari ASTRA Indonesia ini memiliki wawasan yang berbeda. Dengan tekad dan semangatnya, ia berusaha menghidupkan kembali kejayaan sorgum di Indonesia, khususnya di Lombok. Oleh karena itu, di tengah tantangan pertanian modern dan industri pangan global yang dominan, upayanya untuk mengangkat kembali sorgum sebagai alternatif pangan sehat adalah sebuah tindakan yang luar biasa.
Dalam latar belakang ini, tampak jelas bahwa upaya Mbak Yanti bukan sekadar tentang pertanian atau bisnis semata. Karenanya, ia adalah kisah tentang bagaimana menghidupkan kembali sebuah budaya dan warisan lokal melalui sebuah revolusi pangan. Inisiatif ini menyoroti pentingnya memahami dan memelihara tanaman-tanaman lokal yang memiliki nilai gizi tinggi, serta memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk menghargai warisan pertanian Indonesia yang kaya. Sehingga, kita dapat lebih mengapresiasi perjuangan dan kontribusi luar biasa dari Mbak Yanti dalam mengangkat kembali sorgum sebagai bagian integral dari identitas pertanian Indonesia.
Peran Penting Sorgum di Masyarakat

Sorgum memiliki peran penting yang mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat di Indonesia, terutama pada masa penjajahan Belanda. Pada saat itu, sorgum memainkan peran vital sebagai sumber pangan alternatif yang mampu mengatasi krisis pangan akibat kelangkaan beras. Tanaman ini tumbuh subur di berbagai kondisi tanah dan iklim, sehingga menjadi solusi yang sangat relevan pada masa-masa sulit.
Berikut adalah beberapa peran penting dari sorgum di masyarakat Indonesia:
- Sumber Pangan Alternatif. Sorgum adalah pilihan pangan yang kuat untuk menggantikan beras. Hal ini menguntungkan masyarakat pada masa-masa kelangkaan beras dan menyediakan pilihan pangan sehat dan bernutrisi.
- Menjaga Kemandirian Pangan. Pengembangan hasil pertanian ini akan membantu masyarakat untuk lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka. Hal ini mengurangi ketergantungan terhadap pangan impor dan meningkatkan ketahanan pangan lokal.
- Warisan Budaya dan Tradisional. Pada masanya, pengetahuan tentang sorgum adalah bagian dari warisan budaya dan tradisional yang turun-temurun. Generasi muda belajar tentang pentingnya tanaman ini dalam konteks sejarah dan kemandirian pangan.
- Keanekaragaman Pangan. Dengan memasukkan bahan pangan ini ke dalam diet sehari-hari, masyarakat memiliki akses ke variasi pangan yang kaya akan nutrisi. Ini membantu dalam mempertahankan keseimbangan gizi dalam masyarakat.
Meskipun sorgum kemudian mengalami penurunan popularitas seiring dengan modernisasi pertanian dan perubahan dalam pola konsumsi masyarakat, menghidupkannya kembali adalah sebuah langkah penting dalam membangkitkan kembali nilai-nilai tradisional dan kemandirian pangan. Mbak Yanti dengan gigih berusaha untuk membangkitkan kembali peran penting sorgum dalam masyarakat, memperkuat kesadaran akan nilai-nilai budaya lokal, dan memberikan alternatif pangan sehat bagi generasi masa kini.
Tantangan dalam Pengembangan Sorgum oleh Mbak Yanti

Meskipun memiliki visi yang kuat untuk menghidupkan kembali nilai-nilai tradisional dan memperkenalkan kembali sorgum sebagai sumber pangan penting, namun ada beberapa hambatan yang perlu diatasi.
- Tingginya Tingkat Ketidakpahaman. Kebanyakan orang, terutama generasi muda, belum familiar dengan tanaman ini dan manfaatnya sebagai sumber pangan. Hal ini memerlukan upaya ekstra dalam memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
- Resistensi Terhadap Perubahan. Mengubah pola konsumsi masyarakat adalah tugas yang sulit. Terutama jika masyarakat telah terbiasa dengan jenis pangan tertentu seperti beras atau jagung. Mbak Yanti harus meyakinkan masyarakat akan manfaat dari mengonsumsi sorgum dan mengubah persepsi mereka terhadap tanaman ini.
- Keterbatasan Sumber Daya Finansial. Mengembangkan sorgum secara signifikan memerlukan investasi finansial yang cukup besar. Mulai dari membeli benih, membangun infrastruktur produksi, hingga melakukan promosi dan pemasaran. Mbak Yanti harus mencari sumber daya finansial untuk mengatasi hal ini.
- Butuhnya Dukungan dan Keterlibatan Pemerintah. Untuk mengembangkan sorgum secara berkelanjutan, Mbak Yanti membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah setempat. Ini termasuk bantuan dalam hal regulasi, bimbingan teknis, dan kemungkinan insentif keuangan.
- Keterbatasan Akses Pasar. Memasuki pasar dan bersaing dengan produk-produk lain adalah hal yang tidak mudah. Mbak Yanti harus mencari jalan untuk memasarkan produk sorgumnya dengan strategi yang efektif dan efisien.
- Konsistensi Produksi. Memastikan ketersediaan pasokan bahan yang konsisten juga merupakan tantangan. Faktor cuaca dan lingkungan pertanian dapat mempengaruhi hasil panen dan kualitas sorgum.
- Menghadapi Tantangan Kompetisi Bisnis. Di tengah persaingan bisnis yang ketat, Mbak Yanti harus mampu membedakan produk sorgumnya dari produk serupa lainnya. Ini termasuk mempertahankan kualitas dan inovasi produk.
Keberanian dan dedikasi Mbak Yanti dalam mengatasi hambatan-hambatan ini menunjukkan komitmennya yang kuat terhadap pengembangan sorgum sebagai sumber pangan yang berharga dan sehat bagi masyarakat. Melalui CV Yant Sorghum, berbagai inovasi olahan sorgum terus dilakukan sebagai upaya mendukung diversifikasi pangan.
Dampak Inisiatif Pengembangan

Inisiatif Mbak Yanti dalam mengembangkan sorgum di Lombok telah memberikan dampak yang signifikan, baik bagi masyarakat maupun bagi pengembangan industri pertanian lokal.
- Peningkatan Pengetahuan Masyarakat. Inisiatif Mbak Yanti telah berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang sorgum. Generasi muda dan orang-orang di sekitar Lombok yang sebelumnya mungkin tidak familiar dengan tanaman ini, kini memiliki pemahaman yang lebih baik tentang manfaat dan potensi sorgum sebagai sumber pangan alternatif.
- Pendorong Perekonomian Lokal. Dengan mengembangkan sorgum, Mbak Yanti telah menciptakan peluang ekonomi baru di daerah tersebut. Petani dan produsen lokal dapat memanfaatkan ini sebagai sumber pendapatan tambahan, sehingga membantu meningkatkan perekonomian lokal.
- Diversifikasi Pangan. Sorgum memberikan alternatif yang sehat dan bergizi sebagai pengganti beras dan produk tepung terigu. Hal ini membantu diversifikasi pola konsumsi masyarakat, mengurangi ketergantungan pada satu jenis bahan makanan, dan mengedukasi tentang keberagaman pangan.
- Pemberdayaan Petani. Inisiatif Mbak Yanti memberdayakan petani lokal dengan memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan usaha pertanian mereka. Dengan memanfaatkan potensi lokal, petani dapat memperluas lahan dan meningkatkan hasil produksi mereka.
- Pengenalan Lombok sebagai Pusat Produksi Sorgum. Melalui upayanya, Mbak Yanti mengenalkan Lombok sebagai pusat produksi sorgum. Ini membuka peluang bagi Lombok untuk menjadi pemain utama dalam industri pertanian di tingkat nasional maupun internasional.
- Penyadaran Kesehatan Masyarakat. Sorgum sebagai alternatif sehat untuk pengganti terigu atau beras membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola makan yang seimbang dan menghindari zat-zat berpotensi merugikan bagi kesehatan.
- Keterlibatan Komunitas. Inisiatif Mbak Yanti telah membangun komunitas yang peduli terhadap pertanian lokal dan kesehatan masyarakat. Ini menciptakan hubungan yang kuat antara petani, produsen, dan konsumen yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.
- Penghargaan dan Pengakuan Nasional. Melalui inisiatifnya, Mbak Yanti berhasil mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari tingkat nasional. Ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai pelopor dalam pengembangan sorgum di Indonesia.
Penutup
Dengan semua dampak positif ini, inisiatif Mbak Yanti dalam mengembangkan sorgum di Lombok tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memberikan kontribusi besar dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan berkelanjutan. Salah satunya dengan berdirinya CV Yant Sorghum di beberapa lokasi. Salah satunya adalah di Jalan Saleh Sungkar Nomor 14a Dayan Peken Ampenan Mataram NTB.
Kisah sukses Mbak Yanti adalah inspirasi bagi semua orang yang tertarik dalam dunia pertanian dan inovasi makanan. Usaha gigihnya dalam mengangkat kembali nilai-nilai tradisional dan memanfaatkan potensi lokal telah membawa manfaat besar bagi masyarakat Lombok. Sorgum, yang kini semakin dikenal dan dihargai, menjadi simbol keberhasilan Mbak Yanti dalam memperkenalkan kembali hasil pertanian ini sebagai makanan sehat bagi masyarakat Indonesia.