⌣·̵̭̌✽̤̥̈̊·̵̭̌⌣
Seorang anak laki-laki bernama Tono ditinggal oleh ayahnya mencari ikan di laut. Pekerjaannya menuntut ayahnya untuk meninggalkan Tono selama beberapa waktu. Sebelum keberangkatannya, ayahnya sengaja meninggalkan bahan makan serta ikan segar yang disimpan di dalam kotak es batu dan ikan asin kering yang disimpan dalam lemari kayu dalam jumlah yang banyak. Tak lupa ayah Tono juga meninggalkan seperangkat alat pancing kesayangannya untuk bisa dimanfaatkan Tono saat membutuhkan. Tono melepas kepergian ayahnya dengan deraian air mata. Baginya ini berarti dia harus mengerjakan segala sesuatunya sendiri. Sendiri karena ibunya memang telah lama tiada.
Selepas kepergian ayahnya, Tono merenung di depan meja tempat biasa makan bersama ayahnya. Tak ada satupun hidangan tersaji disana. Tono segera memutar otaknya untuk menemukan solusi. Tono yang memang pemalas tidak mau repot. Diambilnya beberapa ikan segar dan dia mulai berjalan ke pasar dekat rumahnya. Tak lama ikan-ikan segar itupun habis terjual. Tono tersenyum puas dan segera membelanjakan hasil penjualannya untuk membeli makanan enak dan barang-barang lainnya.
Keesokan harinya, Tono berlaku yang sama. Demikian seterusnya sampai akhirnya yang tersisa hanyalah seperangkat alat pancing. Didorong kemalasannnya berusaha, Tono segera menjual alat pancing itu. Hasil penjualannya dipergunakan untuk membeli makanan dan kebutuhan lainnya.
Waktu terus berjalan dan akhirnya setelah satu bulan persediaan makanan di rumah Tono sama sekali habis. Sementara ayahnya belum juga pulang dari berlayar. Tono meratap sedih karena itu artinya dia tidak akan bisa makan sampai ayahnya pulang. Tono menyesal karena telah menjual pancing kesayangan ayahnya. Padahal seharusnya dia bisa memanfaatkannya sebaik-baiknya. Namun penyesalan tidak akan membuat perut Tono kenyang.
Tono berpikir bagaimana memperoleh makan dengan cepat tanpa harus bekerja keras. Tono berinisiatif untuk mencari makanan dengan meminta-minta pada tetangga dan kadang-kadang harus mengemis di pasar-pasar. Sampai akhirnya enam bulan kemudian ayahnya pulang dan menemukan tubuh Tono terbujur lemas di atas dipan. Kelaparan.
⌣»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈♡̬̩̃̊_m.a.z.m.o_♡̬̩̃̊✽̤̈·̵̭̌·̵̭̌«̶⌣