⌣·̵̭̌✽̤̥̈̊·̵̭̌⌣
Aku terpaku pada layar di depanku mencari berita terbaru darimu. Nihil.
“Satu minggu lagi, kita bertemu di pantai Senggigi pukul lima sore ya.”
Postingan terakhirmu, setelah hampir dua bulan kamu bisa membuatku bangkit sejak aku ditinggalkan kekasihku. Kamu, harapan baruku. Seminggu berlalu, kini saatnya menemuimu untuk pertama kalinya. Nekatkah aku?
Deg! Kulihat kamu duduk di pasir putih. Semburat senja tak mampu menipuku kalau itu adalah kamu, perempuan linimasaku.
“Nayra?”
Kamu diam, hanya tersenyum. Tak banyak kata tercipta, hanya tatap mata dalam genggaman jemari. Cukup membuatku jatuh cinta padamu. Iya, kamu.
Samudera menenggelamkan matahari. Kamu pamit berlalu. Kulepas kepergianmu, menghilang di samudera biru. Aku tersadar oleh ombak pantai yang membasahi kakiku. Aku bergidik. Lantas siapa yang mengenggam jemariku tadi? Harapanku hancur seketika itu. Berarti… .
⌣»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈♡̬̩̃̊ @momo_DM ♡̬̩̃̊✽̤̈·̵̭̌·̵̭̌«̶⌣
emmmmm
Haniiiii!!! Cuma gitu doang komennya? Terima kasih banget lho kunjungannya. Ditunggu rajamannya. 🙂
Serasa baca novel 😀
banyak keindahan katanya #Sungkem
Paling enak, kalau ada kunjung balik blog.
Terima kasih. Ditunggu kunjungan baliknya ya. Jangan lupa siapkan secangkir kopi. 🙂
nah lo !
boleh nih diterusin jadi cerita horor…genre horor-romantis macam Ghost 🙂
Gak bakat bikin cerita horor, Mbakyu. 🙂