Belajar Terus Seterusnya Pembelajar

Categories: Edukasi

[#PuisiMalam] ~ Sebelas September

*Rangkuman tweet puisi malam @nulisbuku [22]*

Terakhir, aku yang tak tahu diri. Napas bau nikotin, gigi kuning tersapu kafein. Masih berani bilang “Aku cinta Ibu”. ~

Aku mencintai ibu seumur hidupku. Ibu mencintaiku tanpa takaran waktu. ~

Ribuan doa tanpa sengaja bersembunyi di balik beberapa kata sederhana: ‘Ibu sayang kamu, Nak’. ~

Aku punya Ayah paling hebat di dunia, karena telah memilihkan wanita paling istimewa untuk jadi ibuku. ~

Kini aku mengetahui aroma surga itu seperti apa. Tolong jangan hentikan pelukan ini, Ibu. ~

Aku pergi dalam duka sepi, aku kembali malam ini, Tak akan ku biarkan ibu menangis lagi. ~

Seraut wajah lelahmu membayang, selembut kapas belaianmu menerpa. Sandaran keluhku padamu, Ibu. Segalanya abadi di hatiku. ~

Selalu saja pelukanmu, ibu; yang menghangatkanku dari dingin yang teramat beku — Dan aku rindu. ~

Ibu. Kamu mungkin saat ini adalah surga yang berjalan menjauh dari bumi. Tapi tidak dari hati. ~

Ah, Ibu. Bagaimana dapat kulupa dirimu? Sedang seluruh sejarah dan masa depanku, tertulis dengan darahmu. ~

Demi senja yang sewarna, demi malam yang selalu menyelipkan rindu. Aku memelukmu diantara jarak ini, Ibu. ~

Bagaimana bisa aku membencimu? Melihatmu bersedih saja sudah cukup membuatku meneteskan beribu air mata. ~

Sebaik-baiknya cinta, ibu. Rumah segala rindu, muara segala doa. ~

Akulah durhaka. Anak yang menyemai luka luka di hati ibunya. ~

Selalu ada anak-anak yang bahagia di balik malam-malam penuh doa, air mata dan pengharapan seorang ibu. ~

Suatu masa, aku pernah tinggal di surga. Dalam rahim seorang wanita bernama: Bunda. ~

Ibu, tak ada puisi yang mampu menerjemahkan keagungan kasih sayangmu. ~

Doaku sederhana, supaya ibu bahagia selama masa. ~

Ibu,kelak ketika matamu sudah terlalu letih menatap dunia,aku akan tetap mengabdi dan menetap di hatimu,sebagai doa~

Ibu, berkatmu aku tau, kadang yang dimaksud dunia adalah rengkuhan dua lengan membalut erat, dan itu milikmu. ~

Ibu, sudah ketelusuri kamus dunia. Dan tak kutemukan padanan kata yang bisa mengiaskan betapa besarnya kasihmu. ~

Bahkan di dalam diammu,Ibu. Terasa kasihmu berhembus layaknya angin yang tak berwujud namun dapat dirasa ~

Jemari kekasih mampu menyeka air mataku. Namun aku tak tau, dengan air mata mana lagi aku menyimpan rindu. Ibu. ~

Tiada nada termerdu selain nyanyianmu meninabobokanku, Ibu. ~

Kita tak berjarak, tak pernah berseka. Meski dinding waktu dan tempat semakin memanjang. Karna cintamu di hatiku; Ibu. ~

Terima kasih Ibu, sepanjang apa pun aksara yang kuuntai ini tak akan pernah sepanjang masa kasihmu untukku. ~

Ibu; kadang kasih, kadang angkara. Kadang jamu pahit. Kadang sebatang lolipop pelangi. ~

Ibu, peluk aku. Aku bersimbah peluh. Ijinkan senyummu menyeka letihku. Hingga aku sembuh. ~

Ibu, dilahirkan olehmu adalah nasib terbaik bagiku dan tumbuh dewasa bersamamu adalah anugerah terindah hidupku. ~

Sayup matamu tak meredupkan sinarmu demi menjadi lentera bagi anak-anakmu, Ibu. ~

Nilai ibu terlalu berlebih. Ibu pun manusia bergetih. Punya ingin dan banyak lagi. Perlu keberimbangan yang matih. ~

Jangan menangis ibu, aku tak ingin karam di tengah badai ketika mendayung perahu kayu. ~

Mahluk paling berani di dunia. Pemilik cinta terkuat yang pernah ada. Ibu tasbihkan kasihnya, seluruh jiwa dan raga. ~

Ibuku rembulan berwajah teduh, menenangkanku kala hatiku bergaduh dengan kesedihan yang terlampau jauh. ~

Ibuku langit, sedangkan aku adalah awan yang menolak menjadi hujan. ~

Dari jarak yang terjauh, dari raga yang tak tersentuh, doamu selalu sanggup merengkuh, ibu. ~

Ibu. Satu sosok di balik ribuan jalan menuju kehidupan. Tidakkah itu cukup mengekalkan artian dirinya? ~

Kupahat dalam setiaku. Jauh sebelum ada nama kekasihku. Hanya ada satu, tanpa sekutu: Ibu. ~

Jika aku sebatang pohon maka ia adalah akarnya, selalu menjaga dan memberikan napas kehidupan untukku, Ibu. ~

Ibu serupa sajak yang tak pernah habis terurai, kasihmu menyatukan batin yang sempat tercerai, oleh kerikil yang berderai. ~

Untuk Ibu. Aku rindu. Bisakah jarak memendek dan aku bisa setiap waktu berlari pulang memelukmu. Tertawa di sampingmu ~

Aku harus bersujud di hadapanmu Ibu demi sebuah keistimewaan cinta yang paling sempurna. ~

Cintamu bagai hujan yang basah. Membasahi jiwa sampai lapisan yang dalam. Aku tanpamu hanya kemarau, Ibu. ~

Merentangkan batas sadar, doa ibuku mengalun pelan bagai morfin tak bertuan. Damai tak terperi. ~

Ibu. Demi senja yang menggelap ketika mata ini berkaca. Bibir ini hanyut dalam doa. Semoga Tuhan mengampunimu di sana. ~

Tidak banyak kata yg cukup utk melukiskannya. Pejuang sampai mati. Semangat untuk jati diri setiap anak manusia. Ibu. ~

Senja membuatku tenang. Malam membawaku terbang. Namun, Ibu, hanya kepadamu aku kembali pulang. ~

Ibu adalah senyawa, yang tanpanya aku lantas lunglai seolah tak bernyawa. ~

Ini aku, Ibumu. Yang menitip hidup, pada tiap udara yang kau hirup ~

Ibu, meski tuturku menggebu, mengabaikan nasihatmu, tapi doamu tak pernah terputus. Ampuni lisan ini, duhai Ibu. ~

Ibu. Sejauh kaki kulangkahkan. Tak pernah kutemui satu jalan. Dengan cara apa aku dulu dibesarkan. ~

Di antara Tuhan, diriku dan kehidupanku.. Ada engkau Ibu. Dimana doa dan restumu bagai sejuknya air kala dahaga. ~

Tak perlu kuretas lorong-lorong gelap demi sebuah surga. Di dalam restumu, Ibu, aku berada di surga yg sesungguhnya. ~

Jika kamu adalah sehelai kain batik, maka ibumu adalah canting yang menuangkan cintanya dengan sabar,detik demi detik. ~

Matahari tenggelam di petang. Semua gelap. Entah mengapa… Ibu tetap di sini, tak meredup setitik pun. ~

Ibu adalah — sebaik-baik cinta yang nyata, setulus-tulus kasih yang sempurna. ~

Lalu aku terjaga di sepertiga malamMu, menghujani wajah dengan air mata doa, untuk dia yang kucintai selalu, Ibu. ~

Bagaimana mungkin aku menyangkal surga di bawah telapak kaki Ibu, apabila tuturnya saja seperti malaikat tanpa sayap? ~

Ketika Tuhan mengizinkan aku untuk lahir, ketika itu juga Tuhan menitipkan aku pada malaikatku. Ibu. ~

Di setiap butir hujan, doamu melesap ke dalam hati kerontangku, memberi kedamaian yang menenangkan. ~

Adakah yang sanggup menyeka pedihmu dengan peluhnya selain wanita bernama ibu? ~

Mama, kau tak ajarkan aku memanggilmu Ibu, meski demikian kau temani aku telusuri kehidupan menuju jannahNya. ~

@aisxiarifi

RT @rereazizah: Aku mengerut. Ayah royal lepas kancut. Ibu tak berani pasang mulut. Pengecut, gumamku tersenyum kecut #puisimalam

Aku adalah kanak yang lahir dari rahim cinta. Ibu, berada di pangkuanmu, aku tidak pernah rugi berwaktu-waktu. ~ @dzdiazz #puisimalam

Bunda, izinkan aku berselingkuh. Atas ijinmu dan ijinNya. Aku bersamanya tanpa sedikit pun mengurangi kasihku untukmu. ~ @deelcouple_

Malam ini pekat, rindu ini mencekam. Ibu tak bisakah kau mengajariku bagaimana menyimpan rindu dalam lekuk senyummu? ~ @asnaurs #puisimalam

Aku mungkin tak sempurna, tapi cinta kasihmu tlah menyempurnakan hidupku, Ibu. ~ @triwahyunilaihi #puisimalam

@nulisbuku Pada akhirnya, hanya dalam senyum Ibu semua anak sungai kesedihan akan bermuara. #puisimalam

Ibu. Kau selalu menjagaku. Sejak dulu sampai di usia dua puluh satu. Terima kasih Ibu. Kau tercipta untukku. ~ @Art_Prissando #puisimalam

Tak terganti, bahkan isi seluruh lautan. Bila kuharus membalas setetes air susumu, Ibu. ~ @OchenV #puisimalam

Jangan menangis Ibu, aku masih milikmu, dan selamanya milikmu — anak tersetiamu. ~ @albumhitam #puisimalam

Ibu, harapan surgaku. Malaikat penuh cinta dan peduli. Harapan masa depan untuk selalu mencintaimu. ~ @Movied_20 #puisimalam

Sejumput kasih melalui doa, cinta ibu yg tanpa syarat. Hanya senyummu jadi tujuan langkah. ~ @auuulya #puisimalam

Ibu engkau memang tak lagi bersamaku, tapi dirimu akan terpatri dalam doa-doaku. ~ @lisaepriani #puisimalam

Wajah rapuh yang penuh kerinduan, aku menyelipkan rindu teruntuk ibu di setiap doa malamku. ~ @asnaurs #puisimalam

Aku tak pernah bisa menemukan kata terindah untuk menulis sebuah tulisan untuk Ibu. ~ @ILaaswil #puisimalam

Selamat malam Ibu, kuberdoa; semoga hatiku tak mati oleh cinta, dan buta akan kasih sayang yang tak putus darimu. ~ @NBC_UIN #puisimalam

Malam akan selalu terasa sendu,jika tidak hadir sesosok bernama ibu. Dan ia,selalu menyegarkan hati yang sedang kelabu. ~ @andryylnt

Ibu, remuk hati ini melihat engkau menangis, mati raga ini bila engkau tiada. ~ @_subhan #puisimalam

Ibu yang perlahan berubah jadi abu, menghentakkan kewarasan sampai batas nanar. ~ @lrstii #puisimalam

Hanya di mata ibu, kudapati pendaran kasih yang tak memadam. Abadi sepanjang zaman. ~ @auuulya #puisimalam

Aku memelukmu dalam doa di hening malamku, mensyukuri sebaik-baik anugerah atas cintamu, Ibu. ~ @Hendraa7_ #puisimalam

Di pangkuan malam cerah, berselimut peluk hangat tersertakan doa seperti dulu, ibu rinduku yang indah. ~ @fazstory #puisimalam

Pejuang hidup tanpa mengenal lelah, pengajar tanpa menuju pamrih. Itu ibuku. ~ @kiramadhani #puisimalam

Ibu, dia api yg slalu menerangi hatiku tempat dimana semua kehidupanku berasal. ~ @Datudwija #puisimalam

Ibu, tanda cinta yang tak menguap karena panas, tak beku karena hujan. Ia tak kenal musim. ~ @auuulya #puisimalam

Kakimu adalah pintuku membuka surga. Doa yang kau tuturkan serupa mantera terhebat yang kumiliki; Ibu. ~ @danissyamra

Dia pelita. Dia malaikat. Aku dan dia terikat. Darah mengalir satu. Ini cintaku. Ibu. ~ @erlita_bebby #puisimalam

Tidak ada yang lebih pandai mengajarkan cinta, selain Ibu dan surganya. ~ @albumhitam #puisimalam

Senja membuatku tenang. Malam membawaku terbang. Namun, Ibu, hanya kepadamu aku kembali pulang. ~

Ibu adalah senyawa, yang tanpanya aku lantas lunglai seolah tak bernyawa. ~

Ini aku, Ibumu. Yang menitip hidup, pada tiap udara yang kau hirup ~

Ibu, meski tuturku menggebu, mengabaikan nasihatmu, tapi doamu tak pernah terputus. Ampuni lisan ini, duhai Ibu. ~

Ibu. Sejauh kaki kulangkahkan. Tak pernah kutemui satu jalan. Dengan cara apa aku dulu dibesarkan. ~

Di antara Tuhan, diriku dan kehidupanku.. Ada engkau Ibu. Dimana doa dan restumu bagai sejuknya air kala dahaga. ~

Tak perlu kuretas lorong-lorong gelap demi sebuah surga. Di dalam restumu, Ibu, aku berada di surga yg sesungguhnya. ~

Jika kamu adalah sehelai kain batik, maka ibumu adalah canting yang menuangkan cintanya dengan sabar,detik demi detik. ~

Matahari tenggelam di petang. Semua gelap. Entah mengapa… Ibu tetap di sini, tak meredup setitik pun. ~

Ibu adalah — sebaik-baik cinta yang nyata, setulus-tulus kasih yang sempurna. ~

Lalu aku terjaga di sepertiga malamMu, menghujani wajah dengan air mata doa, untuk dia yang kucintai selalu, Ibu. ~

Bagaimana mungkin aku menyangkal surga di bawah telapak kaki Ibu, apabila tuturnya saja seperti malaikat tanpa sayap? ~

Ketika Tuhan mengizinkan aku untuk lahir, ketika itu juga Tuhan menitipkan aku pada malaikatku. Ibu. ~

Di setiap butir hujan, doamu melesap ke dalam hati kerontangku, memberi kedamaian yang menenangkan. ~

Adakah yang sanggup menyeka pedihmu dengan peluhnya selain wanita bernama ibu? ~

Mama, kau tak ajarkan aku memanggilmu Ibu, meski demikian kau temani aku telusuri kehidupan menuju jannahNya. ~

Sumber: Tweet @nulisbuku

nulisbuku.com

Momo DM

Recent Posts

Inovasi Pembelajaran MATOA Berbasis TIK Melalui Kolaborasi nan Cantik

Pendahuluan Era digital memungkinkan murid semakin mudah mengakses informasi yang semakin terbuka. Namun, di sisi…

7 bulan ago

Sorgum, Transformasi Bisnis Lokal Menuju Global

Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor) merupakan salah satu keajaiban alam yang telah mengakar dalam budaya dan…

8 bulan ago

Budidaya Tanaman Sayuran

Berikut ini adalah skenario pembelajaran materi Budidaya Tanaman Sayuran mata pelajaran Prakarya Budidaya fase D…

9 bulan ago

ASUS ROG Phone 7 Series Hadir bagi Gamer Sejati

ASUS ROG Phone 7 Series hadir bagi gamer sejati. Seri ini menjanjikan performa optimal bagi…

10 bulan ago

Aktivitas Tanpa Batas, Guru Berkualitas, Murid Cerdas

Membuat konten positif sesuai passion adalah hak setiap orang. Termasuk warga sekolah. Bukan saja guru,…

12 bulan ago

IndiHome Dukung Semarak Merdeka Belajar di Sekolah

Bisakah IndiHome mendukung upaya mewujudkan Merdeka Belajar di sekolah? Bagaimana perannya terhadap guru sebagai pembuat…

12 bulan ago